Rabu, 04 Mei 2016

RABUku: Belajar Seks sejak Dini tanpa Heboh


Kalau baca berita akhir-akhir ini sedang ngeri-ngerinya ya, jangan-jangan memang betul bahwa Indonesia sudah darurat keamanan terutama untuk anak-anak dan wanita dengan banyaknya kasus perkosaan yang terjadi. Bagi mereka yang paham kondisi ini, berbagai cara dilakukan para orangtua untuk melindungi anak-anaknya, salah satunya adalah mengajari seks pada anak sejak dini.

Hah, kecil-kecil diajari seks? Seks itu alamiah. Itu yang saya pernah dengar terucap dari salah satu tokoh. Hehehe ... mungkin banyak yang tidak tahu bahwa kata ‘seks’ tidak melulu berarti ‘hubungan intim’. Seks itu adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan tubuh pada umumnya dan alat kelamin pada khususnya.

Bahkan dalam agama pun sebenarnya juga sudah ada semacam pendidikan seks sejak dini. Seperti memisahkan tempat tidur anak dari orangtua paling lambat di usia 7 tahun, memisahkan ranjang anak perempuan dan anak laki-laki bahkan sesama anak perempuan tidak boleh tidur dalam satu selimut. Dan masih banyak lagi.

Dr. Boyke Dian Nugraha dan Dr. Sonia termasuk dari mereka yang peduli bahwa sudah saatnya bagi masyarakat Indonesia untuk menyadari pentingnya pendidikan seks bagi anak. Jika seorang anak memahami arti tubuhnya maka dia pun akan menghargai tubuh orang lain sehingga masing-masing pihak saling menjaga. Mulai dari mengenali tubuhnya sendiri, hingga bisa melindungi dan menghargai tubuhnya. Hal itu niscaya akan mengurangi drastis tingkat pelecehan bahkan perkosaan.

Oleh sebab itu beberapa waktu lalu, buku “Adik Bayi Datang dari Mana?” diluncurkan. Dengan mengundang Maia Estianty sebagai endorser, Dr. Boyke dan Dr. Sonia ingin ke depannya anak-anak ini akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan menghargai satu sama lain.


Sejak kapan sih pendidikan seks harus diajarkan? Begitu si anak bisa berbicara, menurut Dr. Boyke, sewaktu saya bertanya dalam proses penulisan bukunya . Bagi para orangtua pasti mengalami kan ketika si anak mulai bertanya yang ‘aneh-aneh’ seperti “dari mana adik bayi berasal?”. Nah pada tahap ini sangat tidak disarankan berbohong tetapi juga bukan berarti vulgar. Nah, gimana caranya? Itulah gunanya buku ini.

Buku ini bisa digunakan baik untuk orangtua pun untuk anak karena memiliki lembar khusus di tiap bagian. Lembar orangtua dan lembar anak. Hal-hal yang dibahas dapat dikonsumsi untuk balita hingga remaja, mulai dari perihal mandi bareng, hingga menstruasi pertama. Bisa digunakan untuk anak laki-laki dan perempuan, mulai dari apakah anak laki-laki boleh main boneka hingga tumbuhnya jakun. Semuanya dibahas dengan pendekatan pengalaman pribadi alih-alih teori semata.

Sungguh menyenangkan saat saya diajak terlibat dalam penulisannya. Waktu itu saya tengah hamil besar anak ketiga dan banyak dari pertanyaan yang saya ajukan berasal dari pengalaman pribadi karena saya sudah punya sepasang anak laki-laki dan perempuan. Walau saya termasuk orangtua yang terbuka tapi ketika melihat anak-anak mau ciuman karena hendak meniru adegan Anna dan Kristoff di Frozen, saya pusing juga. Dan hal-hal lain yang mungkin kelihatannya sepele atau lucu ternyata bisa menjadi cikal bakal pelecehan jika tidak ditangani sejak dini.
Buku ini akan sangat bermanfaat untuk para orangtua yang peduli pada masa depan anak-anak dan untuk Indonesia yang lebih aman bagi semua.

Buku yang diterbitkan oleh Noura Books Publishing ini bisa didapatkan secara online di toko buku terdekat dengan harga Rp.59000,-. Selamat membaca ^^


2 komentar:

  1. Iya mba saat ini memang mesti ngajarin seks sejak dini, saya baca kaskus dimana mereka yang dari smp sudah having seks sama pacarnya dan itu mereka ceritakan dalam forum. miris y mba. Makasi share jd pgn beli bukunya ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya miris bgt ... Bener dah ga pake malu LG .. Aku sedih. Hiks

      Hapus