Kalau tidak dapat tiket VIP, ya ga datang.
Begitu saya membatin. Antara mau datang atau tidak. Maklum lokasinya jauh tenan, kayanya ongkos sama belanjaan bisa nyaris sama. Namun kurang dari seminggu dari acara preview Big Bad Wolf Jakarta 2017, saya mendapatkan email, tidak hanya satu tapi dua email yang menyatakan bahwa saya mendapatkan 1 tiket VIP. Artinya saya dapat 2 tiket yang berlaku masing-masing tiket untuk dua orang. Namun, karena teman-teman pecinta buku pun sudah dapat tiket VIP, jadilah hanya saya dan tiga anak yang meluncur ke ICE BSD City.
1. Perbekalan
Saya menyadari bahwa biasanya di book fair semacam itu tidak boleh membawa makanan dan mnuman, jadi saya menghindari membawa berkotak-kotak fastfood untuk disantap. Jadi, saya siapkan bekal makanan berat di tas sekolah anak-anak agar mereka cukup diberi bekal untuk di perjalanan yang menurut google map akan tercapai dalam 1 jam 20 menit. Susu dan jus plus air mineral juga disediakan. Diumpet-umpetin sama tumpukan baju ganti, biar kalau diperiksa, ga ketahuan hehehe ... Strateginya berhasil untuk anak 1 dan 2, sedangkan yang batita, terlewat jam makan siangnya dan akhirnya, muntaaah ....
2. BSD itu Serpong ya ... Bukan Bintaro
Oke, ini mah sayanya aja yang dodol hehehe .... Pengemudi taksinya pun tidak mengerti bahasa Inggris. Saya bilang Ice BSD, dia pikirnya Ace B ... halah ... Dan karena ga nyambung inilah, taksi biru itu keluar di tol Bintaro. Dikasih google maps, ga paham. Gedubrak.
Kenapa saya pilih taksi ketimbang taksi online? Yah, ga kenapa-napa sih, lebih gampang ketemu aja. Lagipula seringkali, anak-anak sok-sokan mau duduk di baris ke-3 tapi kemudian satu-satu balik ke baris tengah dengan muka pucat dan keluhan pusing ^^
|
Simak baik-baik aturan di BBW JAKARTA 2017 ya |
3. Siang itu Jam Padat
Finally, kami sampai. Waktu menunjukkan pukul 1. BBW diselenggarakan di hall 7—10 Ice BSD City dan ada tiga acara yang digelar di Ice BSD. Saya sarankan, masuk ke hall 6 tempat Disney On Ice, jika menggunakan taksi online, karena pintu masuknya di hall 7. Kalau mengikuti marka jalan, kita akan berhenti di hall 10.
Sesampai di sana, saya ambil tiket di stan Mandiri dan ternyata masih termasuk 25 orang pertama yang mendapatkan voucher RP50000,- untuk belanja di BBW. Alhamdulillah. Anggap aja diskon taksi offline hehehe
Lalu saya ambil lagi tiket di lobi BBW. Walau anak di bawah 12 tahun sebenarnya tidak pelu menggunakan tiket VIP pass, tapi ya saya tebus saja, siapa tahu dapat info (atau goodiebag) tambahan ^^
Setelah mengosongkan kantong kemih, waktunya anak-anak makan camilan sebelum masuk, sekalian melemaskan kaki setelah lama duduk di taksi.
4. Baru berhenti Saat Keranjang Sudah Sering Jatuh
Begitu kami masuk, waaaah .... ini toh Big Bad Wolf. Rasanya ingin berenang-renang di antara buku-buku. Baru masuk, sudah menemukan yang menarik. Ada yang cemberut karena tidak langsung dapat yang disuka. Mereka bingung juga saat disuruh mencari buku tapi kenapa banyak sekali mejanya. Apalagi ketika saya beritahu bahwa buku anak yang terletak paling jauh dari pintu masuk itu, bermula dari belakang hingga ujung dekat kasir. Tapi senyum anak-anak merekah, ketika saya bilang, "Ambil saja mana yang suka, masukkan keranjang." Biarin deh, biar merasakan namanya belanja kalap. Tapi mereka yang dorong keranjangnya.
Tadinya saya mau sok-sok an buka jastip buku, tapi ya ... yang datang ke preview itu banyak banget ya orangnya. Ini mah namanya curi start buka pameran hehehe .... orang lalu-lalang. Setiap kali saya memfoto buku untuk satu (ya, satu saja cukup) orang teman saya, saya pasti akan celingak celinguk menghitung anak. Yang di stroller juga dipastikan masih di tempatnya. Jangan sampai kalap buku, anak ga tahu nyantol di mana.
Moral of tarik keranjang sendiri adalah, anak-anak itu jadi capek sendiri. Lelah, tak mau ambil buku lagi. Dan pada saat itulah, saya tanyakan kesungguhan mereka, mana yang lebih mereka pilih untuk dibeli. Tak lama, keranjang saya berkurang separuhnya.
Awalnya saya menawarkan anak-anak untuk sekadar minum-minum di area makan di ujung lain dari kasir, tapi karena keranjang harus 'parkir' di dekat area bouncing (ya, ada tempat main di situ, seharga Rp60000 per orang) dan anak-anak jadinya malah mau main, saya pikir ah sudahlah langsung mengantri saja.
|
Penggila buku ya ketemunya di acara buku. Reuni singkat dengan Kak Aio |
5. Ngantrinyaaa #auuwsome
Berdasarkan informasi dari tetangga yang sudah datang dari pagi, BBW yang juga disponsori sangat oleh Mandiri, menyediakan fastrack bagi pengguna mandiri debit atau kredit. Tapi ... ada caranya niy bapak-bapak, ibu-ibu ... Datangi stan mandiri yang terletak tidak jauh dari tempat antri, antri di sana untuk mendapatkan nota fast track dengan menukarkan poin fiesta Anda. Sebenarnya fiesta poin itu juga bisa digunakan untuk ditukar dengan buku-buku yang disediakan di stan Mandiri tersebut. Nah setelah dapat nota fasttrack, mengantrilah di tempat yang disediakan.
Kenyataannyaaaaa .... lorong fast track itu ga dijaga sehingga bercampurlah orang-orang antri di situ sehingga jadi puanjaaaaaang sekali. Banyak yang mengira bahwa mengantri di fastrack hanya cukup memiliki mandiri debit. Bukan oh bukan. Akhirnya saya stuck 2,5 jam ngantri.
Saya teringat ibu-ibu hamil yang ketika sudah hampir mencapai lorong fast track barulah muncul petugas yang menanyakan apakah dia sudah memiliki nota fast track. Dilalah, ketika dia bilang tak punya dan hendak mengambil nota tersebut, layanan notanya sudah tutup. Ya ampuuun ... setelah dua jam ngantri tapi ga bisa masuk?
Anak-anak? Hmm dari semangat maju sedikit demi sedikit. Lalu mulai usil masuk-masuk kolong meja. Nyanyi-nyanyi ga jelas. Saling bertengkar. Kelaparan, dan akhirnya saya keluarkan semua perbekalan di dalam tas. Suapin nasi, susu. Daripada jadi pada masuk angin. Karena AC nya dingin juga loh walau dihuni begitu banyak orang. Cobaan banget niy buat anak n emaknya.
Cobaan tidak berhenti di situ. Setelah hampir sampai kasir setelah dua jam, anak-anak mulai mengeluh tidak senang, menganggap ini semua cobaan setan, meminta sesuatu yang ga jelas apa karena belum bisa ngomong dan di antara keluhan itu ada yang pup aja gitu di popok ... Eeeaaa ...
Walau kasir di depan mata saja, bisa lama loh ngantrinya. Ya, yang belanja bisa beberapa troli dan keranjang sekaligus, sedangkan kasirnya tuw kaya bagian kasir khusus layanan tunai dan keranjang. Ambil barang, ambil scanner, ketik spasi, taruh scanner, ah banyak geraknya. Plus jangan samakan dengan belanja bulanan ya, yang ada beberapa item yang sama. Kebanyakan dari belanjaan orang-orang yang beraneka ragam, jadi yah serasa manual lah. Belum lagi, sebentar-sebentar di sana –sini kasirnya melambaikan kartu SUPPORT. Komputer Error. Lelah menerima terlalu banyak uang hehehe ...
6. Kamar Ganti Bayinya Mana?
Alhamdulillah kelar juga bayar membayar. Alhamdulillah juga bawa stroller, belanjaan tinggal dicantel. Walau ada yang menyewakan sih troli gede dan ada porternya segala loh. Lalu ada juga layanan TIKI, yang habis belanja tinggal kirim, ga perlu tenteng-tenteng lagi.
Tapi yang terpenting saat ini adalah toilet lagiii .... Si kakak kebelet pipis, yang anak tengah juga tapi begitu lihat antrian dan kenyataan bahwa anak cowo satu-satunya itu harus buang air kecil di kamar mandi wanita membuat dia urung. Jadi saya suruh si kakak antri dan urus sendiri sementara itu saya di luar ruang toilet mengganti popok di bungsu. Sambil ngumpet-ngumpet di balik stroller. Untung pup nya mudah dibersihkan (dengan menggunakan banyak sekali tisu basah ^^'). Si anak tengah saya minta memberi info kalau-kalau kakaknya sudah masuk toilet, karena sistem toiletnya yang diputar keluar semprotan langsung ke arah ybsitu loh. Buat anak-anak kan suka ga pas ya. Jadi seusai urusan popok, saya langsung cari si sulung yang ternyata baru masuk dan akhirnya bisa bantu, sementara anak tengah jaga adiknya di stroller di salah satu pojokan toilet (ribet ya bok!). Si tengah kemudian saya paksa juga buang air kecil, di situ, Cuma yah basahin tisu deh. Daripada nyemprot ke muka ... Hadeuh, pe er banget ya nyediain toilet untuk anak-anak.
7. Makan Malam Sekadarnya
Perjalanan pulang masih jauh, jadi saya pikir mau makan dulu. Tapi stan makanan di area lobi itu Cuma satu, So Nice. Begitu juga stan minuman. Ya sudahlah, daripada ga makan. Walau kayanya tema hari ini sosis dari pagi sampai malam hehehe .... Dan anak-anak on lagi. Jumpalitan ke sana kemari. Sayanya? Lelaaah.
BBW juga bekerja sama dengan Grab, jadi ga usah khawatir pulang ya. Tapi semalam saya naik taksi offline lagi, karena sempat ga ada yang mau ambil order saya. Begitu saya masuk taksi eh malah ditelepon sama driver Grab. Lah, ternyata belum tuntas saya cancel-nya.
8. Kapok?
Tahun ini, cukup ya ke BBW nya hehehe ... Nabung lagi untuk tahun depan. Memang sih ngantrinya bikin kapok, tapi buku yang didapat memang sesuai bayangan saya. Yang terjangkau, interaktif untuk anak-anak, dan unik buat kado hehehe dan selalu ada koleksi klasik yang memanggil-manggil saya untuk dibeli hihihi ... Percaya atau tidak, saya hanya beli koleksi Enyd Blyton untuk diri saya sendiri. Novel ga dilirik dulu, padahal banyak edisi boxset yang harganya waw murah banget.
Next year, ke BBW nya sama orang dewasa aja deh. Biar begitu masuk langsung ada yang ngantri hhehe tinggal saya lari-lari cari buku.