Sabtu, 21 Juni 2014

My Story: 33 dan Keinginan Mengurangi




Entah sejak kapan, tetapi perayaan ulangtahun sudah tidak lagi menjadi sesuatu yang menyenangkan hingga patut dirayakan. Bukannya saya jadi bersedih sepanjang hari loh. Hari ulangtahun menjadi momen saya menghitung berapa notifikasi dari kontak di facebook yang mengucapkan selamat ulang tahun. Menghitung berapa orang yang peduli dan berapa persen dari mereka yang kemudian akan hadir di pemakaman saya nanti. Yup, a birthday is very close with death’s issue actually. Yang menyebalkan adalah, saya bahkan tidak pernah suka melihat rapor saya selama 33 tahun ini. Jangankan yang 33 tahun, yang kemarin terjadi saja saya tidak suka. Dan saya tidak yakin apakah mampu membayar semua dosa masa lalu dengan ibadah mediocre. Saya rasa hanya itulah yang perlu saya tingkatkan dalam hidup ini. Selebihnya, seperti melihat setiap sudut unit yang penuh dengan barang, rasanya ingin sekali mengurangi atau bahkan membuang sepenuhnya agar hidup ini lebih lega.

  • Saya ingin mengurangi makan ayam goreng, karena saya selalu menjadi orang yang paling banyak menghabiskan ayam goreng buatan saya sendiri. It tastes so good untill I feel guilty everytime I eat it.
  • Saya ingin jadi orang yang mandi dengan garam dan keramas dengan jeruk nipis. Mungkin ini akibat sedikit green living yang saya jalankan, tubuh jadi terdorong untuk melakukan hal alami lainnya.
  • Saya ingin mengurangi kadar emosional saya hingga titik ... nol, mungkin?
  • Saya ingin mengurangi .... berat badan? Ah, sebal sekali melihat perut gelambir ini.
  • Saya ingin mengurangi baca fb (terutama saat kampanye seperti ini :p)
  • Saya ingin mengurangi malas saya
  • Saya ingin mengurangi keinginan saya, dan langkah pertamanya adalah berhenti menulis ‘saya ingin’ sampai di sini. Just ... let it go ...

Karena mati tidak membawa apa pun selain amalan dan doa. Tidak meninggalkan apa pun selain ilmu. And may God blesses us all.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar