Minggu, 18 Januari 2015

HOMYnggu: Mencoba Jasa Housekeeping



Di Kalibata City selain laundry, service AC, dan air juga gas, yang pasti digunakan setidaknya salah satunya oleh penghuni, penyedia jasa lainnya yang eksis adalah housekeeping. Sudah lama saya penasaran dengan apa yang bisa diberikan oleh jasa housekeeping. Housekeeping itu sendiri adalah jasa bersih-bersih rumah. Banyak digunakan bagi para pemberi sewa unit yang ingin mendandani unitnya sebelum ditunjukkan pada calon penyewa atau ketika si penyewa baru saja pergi.

 

Rasa penasaran akan housekeeping ini meningkat ketika trimester pertama saya. Rumah berantakan from top to bottom adalah alasannya, hanya saja saya ragu, housekeeping itu termasuk cuci piring n nyetrika ga ya?

 

Akhirnya kesampaian juga panggil housekeeping. Pasalnya, dalam rangka atur kamar anak-anak, kami pasang exhaust. Nah, bagian belakang exhaust itu persis di atas lemari pakaian yang nyaris kena langit-langit. Ceritanya mau sekalian bersihkan debu-debu yang ngendon di atas lemari sejak bertahun-tahun lalu itu. Maklum, kami tidak punya tangga. Mau ditaruh di mana juga.

 

Datanglah dua pekerja housekeeping itu sesuai dengan jadwal yang dijanjikan. Beda kali ya dengan housekeeping Amerika, yang pekerjanya malah mayoritas perempuan. Biasanya orang latin. Sedangkan di Indonesia malah cowo-cowok,

 

Hasil kerjanya? Hmm ... saya jadi teringat dengan salah satu pegawai hotel saat ke Malaysia. Rupanya dia lulusan SMK di daerah dekat rumahku di Tebet. Jurusan perhotelan. Nah si om housekeeping ini kayanya bukan jurusan perhotelan dan belum mendapat brief lengkap soal jobdesk housekeeping. Akhirnya hasilnya lebih mirip ketika kami meminta seseorang merapikan kamar horel. I must say, lebih rapi yang kerja di horel.

 

Okelah ternyata dua orang itu available untuk cuci piring dan cuci balkon. Balkon kami kecil dan ada mesin cucinya, jadi endapan mesin cuci suka menimbulkan lumut hanya saja rada rumit membersihkannya.  Selain membersihkan debu di atas lemari dengan penyedot debu, mereka juga menyikat kamar mandi, merapikan tempat tidur (kalau perlu ganti sprei), sapu, pel, dan lap-lap debu.

 

Nah untuk tiga tugas terakhir pun belum sekeren para seksi maid di film Devious Maid. Mereka datang dengan dua ember dorong untuk mengepel dan satu vacuum cleaner. Sedangkan di Devious Maid mereka datang  membaw a sekeranjang pembersih dan sarung tangan untuk membersihkan rumah-rumah orang kaya yang gedenya minta ampun. Bahkan pasien di Royal Pains membuka usaha housekeeping dengan pembersih alami buatan sendiri. Atau kaya direaliti shownya Nick Carter n Jessica Simpson, dalam satu hari si housekeeper bisa mencuci plus menyetrika baju Jessica yang dia buang begitu saja di ruang tengah selama seminggu atau sebulan gitu? Yah, sudah sampai ke sanalah mereka. Kita belum. Makanya ada spot yang tersisa seperti area exhaust kompor. Masih berminyak.

 

Overall yah lumayanlah kalau untuk bersihkan rumah kosong. Mungkin bingung juga mereka menata rumah saya yang penuh itu. Hanya saja catatan untuk para pebisnis di sana, kayanya perlu deh edukasi bersihin rumah yang betul, ga pakai banyak biaya kok. Ga perlu naikin biaya dari Rp60000,- juga bisa. Buktinya saya setiap hari juga ga digaji hehehehe ....

1 komentar: