foto ini diambil dari www.mizanstore.com
Rose selalu terbangun di tengah malam dan kemudian mengendap-endap ke dapur mengintip ibunya tengah membuat kue. Bukan sembarang kue, Rose melihat ibunya memasukkan halilintar ke dalam mangkuk! Kita pasti penyihir kue.
Namun, meski dia dan ketiga saudaranya selalu diikutkan
ketika kedua orangtuanya harus mencari benda-benda aneh yang dimasukkan dalam
stoples biru, Rose tak kunjung diberi tahu soal resep-resep ajaib milik kedua
orangtuanya itu.
Rose adalah anak kedua dari empat bersaudara. Sebagai anak
perempuan tertua, Rose kerap dimintai tolong untuk membantu kedua orangtuanya,
Albert dan Purdy, di toko roti mereka, Bliss. Tapi hanya untuk pekerjaan biasa.
Sejak Rose melihat cara-cara aneh ibu bapaknya membuat kue, dia tidak sabar
untuk segera menjadi penyihir kue. Hingga kemudian kesempatan itu datang dengan
sendirinya.
Albert dan Purdy mendadak harus keluar kota selama satu
minggu untuk menyelamatkan penduduk yang terkena flu parah. Hal yang selalu
mereka lakukan diam-diam di tempat tinggal mereka, Calamity Falls. Mereka
kemudian memberikan Rose kunci ke ruang rahasia dan berpesan, “Jangan pernah
membuka buku ini kecuali saat kebakaran.”
Cookery Booke adalah buku berisi resep-resep rahasia. Sudah
lama Rose ingin membacanya tapi kedua orangtuanya tidak mengizinkannya. Namun,
sekarang, ah kenapa tidak mencoba satu atau dua resep?
Bersama saudara tertuanya, Ty, mereka pun membuat kue-kue
ajaib. Hanya muffin cinta dan cookie
kebenaran harusnya tidak jadi masalah, kan?
Tapi kemudian seluruh penduduk kota pun bertingkah laku aneh.
Belum lagi ada tante misterius yang mendadak datang dan membuat semua orang
terpesona itu sepertinya hendak mencuri Cookery Booke. Rose benar-benar
kebingungan.
Bliss adalah novel trilogi tentang keajaiban dari sepotong
kue. Keajaiban yang melibatkan bahan-bahan aneh seperti hembusan napas, angin,
suara burung, dan lain-lain. Si tokoh utama, Rose , adalah anak tengah yang seringkali merasa diabaikan oleh orangtua dan
saudara-saudaranya. Ty si anak sulung sibuk membanggakan ketampanannya, Sage, si
anak ketiga, sibuk meniru Ty, dan Leigh, ah dia kan masih tiga tahun. Meski
begitu Rose bangga bisa membantu kedua orangtuanya dan tidak sabar untuk
menjadi penerus penyihir kue selanjutnya.
Membaca karya Katherine Littlewood ini membuat perut
perlahan-lahan bereaksi hingga kemudian memberontak. Seperti itu pula konflik
yang terjadi, awalnya kecil lama-lama menjadi besar. Dan semakin besar
masalahnya, semakin lapar perut kita dibuatnya. Siapkan camilan dan air putih
saat membacanya, kita tidak mau menjadi gemuk hanya karena membacanya, kaaan.
Horeee! Aku sudah punya seri 123 ! Welcome to the magic of Bliss Bakery!
BalasHapusWah wah wah, aq malah beluuum .... >.<
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus