Rabu, 04 Februari 2015

RABUku: Mengenal ‘Anak-anak di Sekeliling Rasulullah SAW’


Kayanya  biasa ya kita melihat judul-judul Kisah-kisah Nabi dan Rasul juga sahabat. Jadi ketika ada seri ‘Anak-anak di Sekeliling Rasulullah SAW’ saya tertarik juga. Walau sebenarnya ketika anak-anak itu dewasa juga disebut sahabat Rasul.

Serial Anak-anak di sekeliling Rasulullah SAW ini menceritakan tentang mereka yang telah hidup berdampingan dan melihat ajarannya sejak kecil. Tidak banyak memang yang mendapat kesempatan ini. Mungkin itulah keisitimewaannya.

Seperti biasa, saya beli dua seri. Kisah Aisyah r. a. untuk Malika dan Kisah Zaid bin Tsabit untuk Safir. Awalnya saya agak ragu pilih Aisyah karena takut harus berhadapan dengan pertanyaan terkait istri muda tapi kebetulan yang kisah Fatimah tidak ada di toko buku itu. Ya sudahlah, whatever  happen happened.

 

(foto diambil dari FB Tiga Serangkai)


Judul: Aisyah r. a (Seri Anak-anak di Sekeliling Rasulullah saw.)

Penulis: M. Luqman Arifin

Penerbit: Tiga Ananda, 2012

Jumlah Halaman: 35

Harga: Rp19000,-

 

Aisyah adalah salah seorang gadis beruntung yang bisa melihat sendiri ajaran Rasulullan dari sisi paling intim. Sejak lahir, dia sudah dididik secara Islam, karena orangtuanya, Abu Bakar as-shiddiq termasuk orang yang paling awal masuk Islam. Bahkan sebelum dinikahkan dengan Rasulullah pun, dia sudah sering mendapatkan pengajaran langsung dari Rasulullah. Hasilnya, Aisyah menjadi salah satu periwayat hadits dengan 2210 hadits. I guess, everything did come for a reason. Coba bayangkan kalau hendak bertanya soal kewanitaan atau hubungan intim suami istri? Ga mungkin diriwayatkan Bukhari, kan?

 

Judul: Zaid bin Tsabit r. a (Seri Anak-anak di Sekeliling Rasulullah saw.)

Penulis: M. Luqman Arifin

Penerbit: Tiga Ananda, 2012

Jumlah Halaman: 35

Harga: Rp19000,-

 

 

Sedangkan untuk Safir, saya memang sengaja pilih buku ini, karena nama belakangnya mengambil nama dari Zaid bin Tsabit.Anak kecil yang berani mendatangi Rasulullah dengan pedang yang masih lebih besar dari pada tubuhnya, meminta diajak berperang. Rasulullah tidak menolaknya mentah-mentah, bahkan beliau memberikan tantangan lain bagi bocah yang memang terlihat cerdas ini. Walau hanya disebutkan dalam satu kalimat, saya sebenarnya salut pada ibu Zaid bin Tsabit sebagai pengajar dan support group bagi Zaid. Dia kan ga mendadak belajar sendiri. Dan karena itulah dia berhasil menjawab tantangan Rasulullah dan kemudian mendapatkan jalan lain berjihat di samping Rasulullah. Salah satu karya fenomenalnya adalah, dialah ketua pengumpul ayat-ayat yang turun dan kemudian dijilidkan dan diperbanyak dan hingga kini mudah-mudahan senantiasa ada di rumah-rumah keluarga muslim. Al-Quran.

Judul-judul Lain dalam Seri Ini:

  • Ibnu Abbas r. a.
  • Ibnu Ummar r. a.
  • Fatimah r. a.
  • Husain bin Ali r. a.
  • Usamah bin Zaid r. a.
  • Ali r. a.
  • Anas bin Malik r. a.
  • Hasan bin Ali r. a.
     

Buku ini termasuk cukup light reading. Again, saya suka terganggu kalau terlalu banyaknya fakta tahun-tahun sejarah untuk bacaan batita or balita. Hanya saja  memang banyak nama di sini. Maklum lah, kisah anak-anak ini pun mengambil kesaksian dari orang-orang lain di sekitarnya. Jadi ya mau tak mau banyak nama-nama Arab.

Materinya sendiri saya pikir ada kendala sumber. Jadi, pada beberapa kisah sepertinya sumbernya tidak sebanyak jatah halaman yang disiapkan. Sehingga muncullah pernyatan-pernyataan berulang. Seperti yang saya lihat di buku Aisyah. Entah berapa kali tersebut, “sungguh Aisyah sangat mulia.” Saking seringnya menurut saya, saya suudzon, jangan-jangan untuk memenuhi kuota kalimat saja. Soalnya di kisah Zaid bin Tsabit ga begitu-begitu amat.

I love the illustrations. Bersih, lucu, halus,sederhana.  Nice pic lah.

 

#IndonesiaMoslemReadingChallenge

#IMRC

#TokoMuslimKoe

 

2 komentar:

  1. Wah, buku yang indah...ilustrasinya menggoda banget ya mak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ilustrasinya manis. Buat pengenalan ttg sahabat ke anak usia dini, ini rekomen kok.

      Hapus