Minggu, 19 Juli 2015

Warna Warni Baju Lebaran, Rangkaian Pelangi Silaturahmi

Berbelanja baju saat lebaran seolah sudah menjadi tradisi sejak kecil. Bukannya hendak memaknai hari raya dengan berfoya-foya, tetapi kenyataannya memang orangtua saya hanya mau berbelanja baju anak-anak ketika menjelang lebaran, bukan di hari lain. Akhirnya jadi kebiasaan, kalau bukan untuk keperluan kerja, saya termasuk malas berbelanja baju.

Ketika saya beranjak remaja dan beneran menggunakan kerudung ke SMP negeri, baju lebaran tak lagi dibeli, melainkan dijahit. Tahun 90-an saat itu belum banyak menjual baju muslim untuk remaja. Momen-momen ini agak kurang menyenangkan bagi saya. Saya buta warna dan berkunjung ke toko bahan kain itu menyiksa. Otak ini serasa error. Jadi, biasanya saya minta kakak saya yang pilih motifnya, saya membedakan dari warna saja. Yah, dulu kami sempat kembar-kembaran gitu kalau lebaran. Eh semakin saya besar, saya semakin ingin berbeda. Demi menyelamatkan mata dan otak saya, biasanya saya pilih bahan polos. Tak hanya bahan yang ingin saya bedakan, tetapi juga modelnya. Pada usia SMA saya memang sedang giat bereksperimen. Maklum, masih remaja labil. Senang juga jadi yang beda sendiri di antara saudara-saudara yang berdatangan.

zaman masih lajang nih ... 


Setelah memiliki uang sendiri dan pakaian muslim semakin meluas wabahnya, saya lebih memilih membeli. Walau sebenarnya agak sulit jika menemani saya berbelanja baju lebaran karena biasanya saya sudah punya kriteria yang spesifik. Kriteria spesifik ini yang membuat saya tidak cocok jika harus beli baju seragaman sama suami. Ada terlalu banyak ego yang harus diruntuhkan #lebay. Namun, jika menengok kembali dokumentasi saat lebaran, rupanya saya banyak menggunakan warna merah dan hitam.

kembaran ungu sama suami, eh tapi anak-anaknya merah hitam juga ^^'

Umumnya orang-orang mengenakan warna putih atau warna-warna pastel sebagai WARNA KEMENANGAN. Selain sesuai dengan tema fitrah di hari raya, juga karena cuaca Jakarta yang panas ga cucok dengan warna hitam. Begini alasannya, pertama, saya menghindari baju putih. Sebagai orang minang tentu makanan lebaran sangat sarat makanan berminyak dan bersantan, daaan saya orangnya clumsy. Jadi yah kerudung putih, baju putih pasti berakhir dengan noda, walau mungkin hanya setitik. Kedua, hitam membuat saya terlihat langsing. Dari zaman masih langsing hingga langsung, saya memang lebih suka terlihat langsing hehehe ... Ketiga, kenapa merah? Ah, ga tahu deh kenapa. Padahal saya ngakunya pencinta biru loh, tapi malah jarang punya baju lebaran biru. Ya ga papa deh ya, lagipula paduan merah dan hitam itu warnanya orang minang juga hehehe ... Bahkan ketika akad nikah pun saya pakai baju hitam dan songket merah. Saya suka yang berbau melestarikan budaya seperti itu.  

sebenarnya roknya itu katanya rok bali tapi merahnya matching sama tema minang hehehe


Saudara-saudara saya pun tak kalah berwarna-warni. Saya termasuk orang yang menikmatinya, sampai hapal aliran masing-masing saudara. Senang mengetahui bahwa saudara kami memiliki selera yang berbeda-beda. Ada yang ikutin trennya sosialita, ada yang ikutin tren tanah abang, ada yang setia dengan model dari zaman dahulu kala tapi dengan modifikasi, sangat menarik. Apalagi sekarang tidak hanya baju yang menonjol, kerudung pun juga ikutan eksis. Bergo, pashmina, segiempat, campur-campur deh. Semua perbedaan itu, laksana pelangi bahkan mungkin lebih dari itu karena ada hitam dan putih. Warna warni itu saling berdampingan dengan harmoni yang indah dalam lantunan, “taqaballahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin.” Semoga kita dipertemukan lagi di ramadhan mendatang. Amin.


hayo mana arah yang betul ^^



diambil dari www.warnawarnikemenangan.com


Ngomong-ngomong, bukan hanya kita yang merayakan kemenangan. DULUX pun turut merayakan WARNA WARNI KEMENANGAN 2015. Ikuti photo competition di www.warnawarnikemenangan.com di sana kamu bisa mengupload foto sambil bereksperimen dengan warna bingkai dan stiker lucu khas lebaran. Tak hanya itu, Dulux juga mengadakan promo warna warni kemenangan. Untuk setiap pembelian seharga Rp1000000,- akan mendapatkan voucher sebesar Rp100000,- mayan banget kan? Karena saat lebaran, rumah juga ingin dapat ‘baju’ baru loh ...

Informasi lain tentang Dulux silahkan ke sini yaa ... Ada banyak info dan tips seru dan menarik tentang dekorasi rumah loh.  


3 komentar:

  1. Baju lebaran memang memberi kisah tersendiri dalam perayaan Hari yang Fitri ya mak, sama dengan aku mak, yang kadang rempong nentuin warna :D

    BalasHapus