Sabtu, 23 Agustus 2014

Kebun Raya Bogor: Liburan para Bunda dan Anak-anaknya

Terkadang berteman itu terjalin ketika kedua anak kita saling berkawan di sekolah. Untuk kasus saya, kebetulan pula teman anak saya itu juga tetangga. Yah, beda tower di komplek Kalibata City ini. Dan ketika liburan sekolah (playgroup) datang, maka itu artinya PR tambahan bagi pemilik dua anak balita. Termasuk kami berdua, saya dan Farah (atau biasa saya panggil Bunda). Oleh karena itu, kami mulai merancang jadwal outing bersama. Ke tempat yang jauh dari Kalibata. Bertema piknik. Dan terpilih satu tempat. Kebun Raya Bogor.

Rasanya sudah lebih dari satu dasawarsa saya tidak pernah masuk Kebun Raya Bogor. Paling gres ya waktu SMU (sekitar berapa belas tahun yang lalu ya itu ^^’), itu pun ga greget karena terpaksa bete lihat yang bawa pacar. Dan memang Kebun Raya Bogor seperti menjadi pilihan bagi tujuan wisata keluarga, tur studi anak-anak SD, dan lokasi pre-wed. Lokasi pacaran? Huehehe ... mitosnya kan bakal putus.

Sabtu menjadi hari pilihan karena memutuskan akan menggunakan mobil Bunda dan tentu disopiri sang suami. Kami sekeluarga sih nebeng, paket hemat. Sengaja dipilih hari Sabtu, karena hari Minggu itu mobil dilarang masuk. Repot ya kalau bawa anak kecil jalan jauh. Mereka main sih kuat lama-lama, tapi kalau disuruh jalan kaki terlalu jauh ya jiper juga. Belum lagi kalau tiba-tiba hujan.

Pagi itu ambil rapor dulu baru berangkat. Namun, karena kedua anak saya itu lama moodnya untuk sarapan akhirnya ga makan apa-apa deh. Hasilnya? Safir, si kecil, muntah-muntah saat mengemil makanan kecil di mobil. Baju cadangan habis, terpaksa pakai baju kakaknya. Dilalah, saya tidak bawa baju biseksual. Jadilah Safir menggunakan kaos bertuliskan, “Sorry, I Only Date Superhero”. Pink pula. Hadeuh. Safir memang sering dibilang anak perempuan sih, tapi kaaan ... Saya pun berpesan pada ayahnya untuk memotret sedemikian hingga agar tulisannya tidak terlihat. Biarin deh dilihat orang sekitar dan salah kaprah, asal jangan sampai terdokumentasi. Bisa jadi dosa seumur hidup.

Begitu keluar tol Bogor barulah kami ketemu macet. Dan macet yang teramat lama sehingga perut pun sudah keroncongan. Apalagi Bunda yang terus menerus ditagih tangki susu oleh si bayi, Fia. Malika, anak pertama saya, sudah mulai mual dan duduk dengan posisi ga jelas sama ayahnya di depan. Memang melanggar peraturan, toh mobilnya ga bergerak ini.

Akhirnya sampai di lokasi. Tadinya mau ke taman air, tapi akhirnya kami memutuskan untuk mengambil posisi di jantung Kebun Raya Bogor sejak dulu kala, lokasi dengan tanah lapang paling luas. Setibanya di sana, anak-anak seolah lupa dengan segala mual, lapar, dan lain sebagainya. Nasi hanya ditelan beberapa suap sudah jumpalitan ke sana ke mari. Malika lapar lihat pohon-pohon besar, dia ingin memanjatnya. Akhirnya saya tempatkan dia di salah satu cabang pohon dan dia berperan sebagai Bageera si macan kumbang di serial Jungle Book. 


Bagi kami, para ibu, ini saatnya sedikit ‘me time’. Anak-anak sibuk berlarian ke sana kemari, kami cari posisi untuk difoto. Iyalah, dengan lanskap sebagus dan sehijau ini masa sih kita ga bisa foto-foto? Masa sih Cuma anak-anak yang difoto? Lagipula anak-anak itu ga betah difoto terlalu sering, ya sudahlah, kebetulan. Inginnya foto pascawedding sama suami di salah satu bangku taman, tapi yah agak ga kesampean kalau yang itu. Para ayah kan jagain anak-anak. Kami juga bisa ngobrol sana situ tanpa kena intervensi dari anak-anak yang merasa kurang diperhatikan hehehe ....


Rencana kami ingin mengunjungi beberapa spot di Kebun Raya Bogor pun kami anulir karena yah namanya anak-anak ga mau terlalu banyak naik turun mobil. Mau ke museum zoologi juga ga jadi, karena sudah keburu laparrrr. Jangan biarkan emak-emak kelaparan.  Jadi, silahkan puas-puasin deh, bocah.

Setelah beberapa jam di sana (beneran!), sebelum pulang kami menyempatkan diri ke spot yang menghadap ke Istana Bogor. Sebenarnya hari itu Istana dibuka untuk umum tetapi jalan masuknya beda. Ya suds lah, foto-foto saja dulu dengan latar istana yang pernah dicoret-coret nenek Malika & Safir saat demonstrasi penggulingan Soekarno.

Lalu tujuan terakhir untuk anak-anak adalah ... memberi makan rusa. Kegiatan ini dilakukan di bagian luar Kebun Raya Bogor. Ini juga pause time buat Bunda, lumayan istirahat. Saya yang supervisi anak-anak.

Usai beli oleh-oleh, hujan pun turun. Alhamdulillah semua sudah selamat di mobil dan anak-anak tidur dengan lelap sampai tujuan.


Kapan-kapan jalan-jalan lagi yuuuk, Bunda .... 

2 komentar:

  1. duh,jadi penasaran banget sama kebun raya bogor,,smoga bisa kesana :)
    salam kenal mak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga, maak. Ayo ke sana. Ga lekang oleh waktu niy tempat hehehe ....

      Hapus