Sabtu, 16 Agustus 2014

Hobiku Tak Lagi di Atas Kertas

Dalam suatu pertemuan, seorang pengajar memberi perintah, "bangun dan temukan orang yang telapak tangannya sama besar dengan Anda. Beri salam lalu katakan nama dan hobi Anda." PRIIIT.
Saya pun bangkit dan mulai mencari, "Halo, nama saya Melati dan hobi saya menulis."
"Halo, saya ****. Hobi saya jalan-jalan."
"Eh, saya juga suka jalan-jalan ... " mata lawan bicara saya berbinar "tapi ga pernah ..." lawan bicara saya pun kemudian terlihat seolah ketiban seember air mata.

"Gaji lo pasti gede ya, jalan-jalan ke luar negeri melulu." tukas saya suatu hari pada sahabat saya yang update statusnya selalu share foto di luar negeri. Dalam hati ingin menambahkan, kok gue ga pernah ditraktir sih?
"yah, elo, itu paket murah kali. Makanya sering-sering lihat situs AirAsia, suka ada promo. Ke Thailand bisa cuma dengan ratusan ribu."
Eh? Iya ya? Kok ga beda jauh sama harga tiket terbang domestik?

Saya memang bukan orang yang suka memantau harga tiket karena ga selalu terkoneksi internet. Lagi-lagi ini hanya alasan saya. Karena ketika saya akhirnya mem-follow twitter AirAsiaID, saya  disodorkan dengan berbagai tawaran menggiurkan. Aiiih ... Pantesan ajaaa ... Sekarang yang susah bukan cari tiket murah, tapi cari jadwal cuti =P


Mama saya pun turut kecipratan informasi ini. Maklum sejak tak lagi bisa menggunakan armada bus pilihannya menuju kampung kelahirannya di Lintau, Sumatera Barat, kondisi mama mirip seperti saya. Terkurung dalam stigma bahwa tiket pesawat itu mahal dan tiba-tiba bengong sendiri melihat adik-adiknya mondar-mandir Padang-Jakarta-Padang.

Bagi saya bisa mudik dengan harga promo AirAsia mah bukan sekadar penghematan, melainkan banyak hal yang tidak bisa diukur dengan uang. Pertama, tidak ketemu jalanan rusak khas lintas Sumatra. Kedua, ga was-was saat melewati perkebunan karet terutama saat menjelang magrib. Ketiga, saya tidak perlu membawa obat anti mual saat menghadapi rute penuh kelok dan konsisten ngebut. Penting banget itu. Apa enaknya berada dalam perjalanan yang ingatannya timbul tenggelam akibat efek mengantuk dari obat tersebut?

Ya, saya tidak pernah mabuk udara. Saya sangat menikmati terbang dengan segala turbulensinya. Merasakan keriuhan lalu lintas udara. Bergaul lebih dekat dengan awan dan alam mimpi. Tidak sabar untuk membawa anak-anak menikmati perjalanan dengan pesawat terbang untuk pertama kalinya. AirAsia yang akan jadi saksi bisunya =) Seperti seorang kakak (hanya beda 6 tahun dengan usia si sulung).

AirAsia sudah membuat sebuah kemewahan terasa kian wajib dengan harga murahnya. Kini, saya bisa patungan dengan beberapa teman untuk sebuah hadiah perkawinan seorang sahabat berupa tiket liburan ke negara tetangga. Sering terjadi, sebelum tiket gratis di tangan maka what so called continuously travelling tidak akan pernah terjadi. AirAsia menjadi pemikat sekaligus candu pun kemudian sahabat sejati saat hendak melakukan petualangan baru atau sekadar pulang.

Kini tidak ada lagi momen 'bokis' ketika SD terulang. Saat kita mengisi kolom favorit, misalnya makanan favorit, saya yakin banyak dari kita yang menuliskan berbagai jenis makanan aneh dengan selera internasional. "makanan favoritku, spageti, pizza dan burger." Ini yang lagi hits waktu saya duduk di bangku sekolah dasar. Halah, ketahuan jadulnya. Padahal sehari-hari makan semur ayam dan bayam, hehehe ... Gimana mau jadi favorit kalau hanya dimakan setahun sekali? 

Begitu pula dengan hobi. Dan bersyukur AirAsia telah menyadarkan saya bahwa jika mengaku hobi jalan-jalan ya harus sering jalan-jalan dong ^.^ Ada AirAsia ini. Ke mana-mana jadi lebih muraaah. Dan setelah sekian puluh tahun berlalu kini hobi saya tak lagi sekadar keterangan profil di atas kertas tetapi sudah mewujud menjadi cerita-cerita perjalanan dan petualangan yang mengiringinya.



7 komentar:

  1. kalau saya mah takut ketinggian jadi tetap lebih nyaman naik bus mak :)) btw tulisan ini diikutkan lomba ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe iya ini buat lomba. Kalau aku mabuk darat sih Mak, jd usaha banget biar ga muntah sepanjang perjalanan. Pdhal jalur darat itu juga menarik viewnya. Beda kota beda yg ditanamnya =)

      Hapus
  2. Aku belum pernah naik air asia pakainya maskapai penerbangan lain. Fasilitas dan pelayanannya oke, kan mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. AirAsia ini cocok utk perjalanan pendek. Saya sih kebetulan ga pernah dapet yg telat. Kalau soal makan dkk kudu bayar, tp ya ga masalah krn saya suka aji mumpung jajan di bandara. Paling seret krn ga boleh bawa air minum ke pesawat.

      Hapus
  3. wajib dicoba juga nih pake air asia,baca tulisan mak melati sepertinya recomended :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo dicoba trus di share bareng, siapa tahu dapat pengalaman yg berbeda =) tq for visiting

      Hapus
  4. Idem dengan mak Ika. Karena blm pernah ber-AA, jadinya ga ikut kontes seru ini :-( Belum rejeki.

    BalasHapus