Minggu, 21 Februari 2016

hoMYNGGU: Health Dental Care, ke Dokter Gigi setelah 20 Tahun

Yak sudah lebih dari dua puluh tahun saya tidak ke dokter gigi. Bukan karena takut, lebih I have enough feeling. Maklum, sejak usia SD hingga enam tahun lamanya saya bolak-balik ke dokter gigi untuk urusan kawat gigi. Memang sih itu dokter estetika, tapi saya merasanya lagi sakit karena sampai harus izin sekolah setengah hari setiap Sabtu. Jadi begitu akhirnya lepas kawat, rasanya bebas merdeka. Yes, no more dentist.
Namun, saya mau tak mau datang ke dokter gigi walau malas. Pasalnya, tiba-tiba kulit saya bentol-bentol parah. Saya tidak punya alergi apa pun, jadi kalau tiba-tiba ada reaksi alergi, dugaan saya berasal dari gigi yang memang sakit.
Emang bisa ya? Kata suami saya yang punya banyak gigi bolong, hal itu bisa terjadi. Lebih parah lagi bisa memengaruhi syaraf di otak loh.
Memilih dokter gigi pun sulit, karena biasa bergantung pada rekomendasi mama. Dokter gigi saya dulu juga sudah meninggal dunia, jadi yah musti cari-cari lagi. Saya maunya sih yang gampang saja, secara saya pun malas kalau harus bersusah payah ke lokasi dokter gigi. Lagipula di kalibata city juga banyak. Justru karena banyak saya jadi bingung, akhirnya pilih klinik estetika di mal Kalibata City Square. Klinik Health Dental Care ini pernah disebut oleh kawan saya yang kakaknya seorang dokter gigi, dan suami sudah pernah berobat ke sini dengan keluhan yang sama.
Akhir pekan itu penuh pasiennya, saya jadi menunggu lama karena terlambat reservasi. Padahal anak-anak sudah diamankan sejak siang. Dan saya sudah leyeh-leyeh dulu di rumah selama satu jam, eh ternyata masih menanti dua jam lagi. Ruang tunggunya sih cukup nyaman.
  Begitu dipanggil ruang periksanya hanya ada satu dengan dua kursi periksa dan di tengahnya ada untuk foto gigi. Setelah berhadapan dengan dokternya, saya segera menyampaikan keluhan ini itu. Dokter memeriksa bagian gigi yang terasa paling sakit sambil mengajukan beberapa pertanyaan terkait riwayat gigi. Menurutnya gusi dari gigi yang sakit itu menganga karena karang gigi.
Yah, sebagai orang yang hanya sikat gigi satu kali sehari dan ga pernah check up ke dokter gigi selama puluhan tahun, ga usah dibayangkan tebal karangnya yaa ... #tutupMuka
Dan kemudian dilakukanlah tindakan pembersihan karang gigi yang menghabiskan waktu setengah jam dan darah bergenangan di mulut. Setelah bersih, ketahuan juga kalau ada gigi saya yang bolong. Ga besar sih, kecil banget di belakang.
"Minggu depan datang lagi ya untuk tambal dan cek apakah sudah berpengaruh pada reaksi alerginya atau belum."
Saya sih angguk-angguk saja dan kemudian minggu-minggu selanjutnya tidak ingat lagi ^^`
Reaksi alerginya masih ada, sempat hilang sih, tapi mulai ada lagi. Jangan-jangan bukan karena gigi melainkan karena pengaruh cuaca atau air. Mengingat ada tetangga yang mengalami hal serupa. Ah, entahlah. Yang lebih penting giginya tidak sakit lagi.
Mungkin memang sudah takdirnya disuruh bersih-bersih gigi.
Jangan lupa sikat gigi dua kali sehari dan kontrol ke dokter gigi tiga bulan sekali yaa ... #ngomongSendiri










8 komentar:

  1. Saat masih kecil saya sering ke dokter gigi buat dibersihkan giginya, sekarang boro2 hehe

    Saya juga lama gak ke dokgi hiks, pdhl kawat gigi waktunya dilepas, entah kapan, puyeng ma anak2 :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha ayo mak lepas kawat ... Kan pegel makan pakai kawat hehebe

      Hapus
  2. Balasan
    1. Memang bor dan pencongkelnya itu mengintimidasi hehehe

      Hapus
  3. itu..masih mantep mah..aku 25 tahun baru kedokter gigi..hahahah, itupun ada sedikit masalh karena kesehatan gusi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, memang kebiasaan kita br ke dokter saat ada masalah. Pdhal sih baiknya ga begitu ^^

      Hapus
  4. Kalo gak salah kita memang perlu secara berkala, setidaknya setahun sekali ke dokter gigi untuk pembersihan karang gigi.
    Tapi paling penting emang selalu sikat gigi sebelum tidur dan setelah sarapan.

    BalasHapus