Minggu, 20 April 2014

Amy's Story: Serasa Punya Tiga Anak

Per tanggal 31 Maret lalu, abang pertama saya akhirnya bisa liburan ke Jakarta lagi bersama istri dan anaknya setelah tiga setengah tahun tidak pulang-pulang dari negeri One Direction. Dari dua puluh harinya mereka, orangtua saya kebagian ketemu cucu di seminggu pertama. Yah, namanya juga punya mertua, harus dibagi-bagi kebersamaannya.  Saya memboyong anak-anak ke Tebet, Malika libur dulu sekolahnya biar bisa main sama si kakak Khansa tanpa harus bolak balik, lumayan ongkosnya Bos.

Biasanya menginap di Tebet ada satu kelebihan, ada abang saya yang kedua. Setidaknya tugas saya menemani bocah-bocah main tidak terlalu melelahkan. Namun, sejak abang saya itu memiliki pekerjaan tetap alias kantoran, praktis privilege itu jadi berkurang. Jadi, adalah saat-saat di mana saya berada di antara tiga bocah dan salah satunya berbahasa Inggris.

Dulu, kala ada orang yang bilang, "punya satu anak aja repot. Aktif banget anaknya." saya akan berujar sendiri, coba deh punya dua baru berasa kalau punya satu anak itu lowong waktunya. Nah, sekarang saya dikerubungi tiga bocah. Ok, pusing ngobrolnya.

Kalau saya beri kegiatan aktivitas, Khansa anteng, Malika harus disupervisi, Safir? Terabaikan. Pertama, kegiatan aktivitasnya ga selevel. Kedua, Safir juga sebenarnya perlu disupervisi, tapi karena mungkin saya lebih condong ke Malika, dia biasanya nontonin saja, atau menghancurkan lembar aktivitas-yang juga harus diberi reaksi/ekspresi menghargai, atau kemudian dia main yang lain. Ga papa deh, selama ga nangis.

Pernah saat Ibunya Khansa bertemu janji dengan temannya di Oakwood, saya bawa anak-anak melihat air mancur kecil di lantai bawah. Ya, karena hanya ada air mancur sebagai hal yang mendekati hiburan anak, jadilah itu yang kami jadikan mainan. Awalnya, main titian air mancur itu. Tiga anak dengan speed fisik dan otak yang berbeda.

 Setelah beberapa kali, Khansa mengupgrade level permainan, dia membuat kuis. Hal yang membuat dia bisa melawan bosan secara efektif sepertinya. Permainannya adalah menyebutkan sebanyak mungkin nama hewan laut di setiap tingkat air mancur itu. Air mancur itu memanjang, yang mancur hanya di satu sisi, selebihnya air mengalir yang dibuat berjenjang.

Oleh karena Khansa berkomunikasi dengan bahasa Inggris, saya berdiri lebih dekat ke dirinya agar saya bisa menangkap penuh perkataannya dan kemudian mengomunikasikannya ke Malika. Jadi ketika saya dan Khansa berlomba menyebut nama-nama hewan laut, Malika beberapa langkah di depan berteriak, "fish! Fish!fish!" Dia mah pede aja yang penting nimbrung. Safir? Ngacir ke jalanan. Hiyaaaa!!!!

Atau ketika kami berempat sedang ngobrol-ngobrol di rumah. Saya meladeni dua gadis bicara dengan dua topik berbeda dan bahasa yang beda pula. Khansa seperti biasa membuat kuis, di mana saya harus buat pertanyaan. Malika sibuk tanya ini itu. Tahu-tahu Safir berucap, "Amy ga boleh ngomong sama kakak Khansa."

Mendengar ini Khansa langsung cemberut, "it's not fair." Akhirnya dibuatlah percakapan ga jelas ritmenya untuk tiga bocah.

Atau ketika mereka bertiga main ayunan. Ada dua yang minta didorong, tapi letaknya tidak berdekatan, jadilah saya olahraga. Kalau tidak sengaja mendorong yang tidak mau didorong, kena rengekan deh si Amy. Dua anak sepertinya cukup =)

Ah, ya, tapi cuma itu saja kok. Kebersamaannya singkat rupanya. Belum lagi si Amy PMS ^^'. Masih ingin main lagi sih, terlebih sudah kelar masa PMSnya, tapi yah sepertinya masih harus diusahakan rezekinya. Si Olaf itu kembali ke UK hari ini. Walau sudah tidak ketemu sejak sepuluh hari lalu, tapi tahu bahwa mereka sudah akan pergi lagi, saya menghela napas juga.

Yah, nanti ya Malika. Mungkin ketika Malika sudah bisa bilingual bahasanya, ada lagi rezeki bagi kita bertemu ampunwa Nurul, bude Ita, dan kakak Khansa =)

4 komentar:

  1. Ya ampuuunnn....saya turut merasakan kerepotannya Mak.. semoga ketiga buah hatinya tumbuh jadi anak saleh saleha. Aamiiin... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin ... Itu satunya lagi keponakan kok =) jarang ketemy jd rada harus di briefing dulu

      Hapus
  2. hehehehe...pasti heboh2 bergembira ya mak

    BalasHapus
  3. Pertamanya bergembira, habis itu Malika rewel krn jadwal harian berantakan dan Amynya pms hehehe. Drama ...

    BalasHapus