Rabu, 09 April 2014

Golput yang Ga Golput di Pemilu 2014

Akhirnya nge-blog lagi. Habis lihat grafik pengunjung yang sudah ngepel batas horisontal. Tulis yang enteng-enteng dulu lah, kaya pemilu 2014.

Sebenarnya kalau ditanya, saya bertahun-tahun golput. Namun, tetap datang ke tps. Biasanya hanya untuk merusak surat suara. Pan katanya kertas suara bisa disalahgunakan, ya sudah, saya coblos saja banyak-banyak. Kalau perlu buat motif =P.

Tahun ini juga masih golput. Pusing lihat fb war isinya politik melulu. Lebih senang lihat status yang ingin golput ketimbang yang promo, black campaign parpol-parpol. Toh, saya tetap datang ke tps. Buru-buru meninggalkan bocah-bocah di Kalibata sama ayahnya supaya bisa meluncur ke Kalibata. Oleh karena sudah kadung terdaftar di Tebet, saya ya ke tps Tebet. Biar ga terdaftar ganda.

Siang ini panas sekali. Pawang hujannya semangat sekali rupanya. Sebelum masuk, saya ke bagian samping dulu. Lihat-lihat caleg. Baru kali ini lihatnya. Mau sembari nge-google dah pusing kena terik matahari. Ya sudahlah, kita gunakan ilmu selfie. Konon foto selfie memiliki efek lebih besar untum keterkaitan emosi. Baiklah, saya pun memandangi satu per satu.

Partai sekarang lebih sedikit rupanya. Saya mencari caleg parpol-parpol Aceh, eh mungkin cuma ada di Aceh. Sudah tidak ada parpol berbasis agama. Well, berbasis agama Islam sih ada, tapi berkurang drastis, tapi yang basis agama lain sudah tidak ada. Baguslah, ga siwer matanya.

Ternyata kalau diperhatikan caleg itu cuma sampai nomor urut 7-10 ya. Tapi kok ya yang lulus macam si R itu? Kurang orang atau kurang duit? Saya sih lebih senang memerhatikan caleg DPD karena ga ada parpol-parpolnya. Cuma ... Kok ya ga ada yang kenal. Cuma satu. Itu pun dah tua. Aih, bapak ... Pensiun sajalah ... Oia, anggota dewan kan ga dapat uang pensiun. 

Selebihnya cari caleg perempuan saja. Yang konvensional, biar ga jadi anggota dewan yang menceraikan suaminya pasca terpilih. Agak terpikir juga siy sama orangtua teman Malika yang caleg, suka ninggalin tiga anaknya di apartemen lt 21 tanpa pengasuh, bo! Intinya sih, males aja lihat selfie-selfie bapak-bapak. Kok ya ga mengenin gitu ...  Yang ibu-ibu ga pakai kerudung tapi jadi pakai kerudung karena kepentingan foto plus dandanan heboh, sorry ... Ga minat.

Ketika masih bingung juga memilih di antara dua caleg dari parpol sama-ga suka juga sih sama parpolnya, saya pilih yang nomor urut akhir. Kasihan. Suaranya suka dilego buat nambahin kuota yang nomor urut awal-awal.

Ah, sudahlah. Yang penting saya pilihlah. Kata spanduk gede hijau di pancoran, "orang Islam pilih partai Islam. Ingat saudaraku, kalian harus mempertanggungjawabkan pilihan kalian di hadapan Allah Swt." yeah, right. Bete banget lihat spanduk itu. Harusnya tempelin tuh ke jidat caleg-caleg.
Eniwei, saya suka akhirnya bilik suara menggunakan karton. Dari dulu bingung, ngapain juga pake kaleng-kaleng rombeng itu. Kudu beli gembok segala. Gede-gedein anggaran saja. Habis itu penyok seketika. Penuh-penuhin tempat penyimpanan. Pokoknya ga praktislah.

Begitu melihat bangku saksi, kenapa sekarang sedikit banget ya? Ga ngikutin isu ini nih. Di tps saya tadi hanya satu orang mengisi empat kursi plastik kosong. Ibu-ibu paruh baya pulak.

Lalu tibalah giliran saya, eh sekarang ga contreng lagi ya? Kembali ke coblosss ... Rasanya gatal ingin selfie di bilik suara. Tapi ... Kan katanya ga boleh. Ga ada aturan tertulis sih.

Ya suds, kewajiban saya tuntas. Saya sih tidak bisa mengendalikan apa yang akan terjadi kemudian. Mau koar-koar sampai kering tenggorokan juga ga bakal ada anggota dewan turun karena didemo. Eh, pernah ada deng, yang ketahuan nonton situs porno ituuh ..

Sementara itu di Kalibata terdapat kenaikan yang sangat signifikan. Dan sebagian besar belum mendaftar. Sayang, baru dibuka pendaftarannya jam 12 siang. Akhirnya jam tiga sore tadi masih sibuk mencoblos. Kebayang kan ada ribuan suara yang nganggur di sini.

Sementara itu melihat status mereka yang terpaksa golput karena bekerja, karena dirawat di rumah sakit, dan sebagainya, saya rasa persentase golput karena memang ilfil cukup berkurang. Maybe ....

Lang leve Indonesié =D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar