Jumat, 11 April 2014

Seandainya Bisa Operasi Plastik

Sejak kecil saya selalu berkhayal menjadi seorang penyanyi terkenal. Jika di awal-awal khayalan saya hanya membayangkan difoto sana sini, seiring dengan bertambahnya umur saya pun menambah adegan permak di dalamnya. Apa yang akan saya permak jika saya jadi orang terkenal. Dulu saya membayangkan sebuah make over luar biasa. Akibat nonton telenovela Maria Mercedes nih. Kini, lain lagi ceritanya.

Hal ini sejalan dengan percakapan saya dengan teman terkait sebuah acara bertajuk K-Style di starworld. Teman saya takjub ada yang melakukan make over bedah plastik yang bukan lagi bicara soal kerutan atau kelopak mata tetapi hingga operasi tulang. Bedah plastik yang melibatkan rekonstruksi ulang tulang ini bukan hal baru bagi saya. Dulu pernah ada lomba bedah plastik bagi mereka yang merasa tidak cantik. Buatan Amerika tapi kini di Korea pun ada acara serupa. Kompetisi yang konon membantu para wanita agar lebih percaya diri. Kalau lihat daftar permaknya, gila banget.

Saya jadi ingat saat di Kalcit Square ada sebuah produk bulu mata asal Korea membuka tenant di bagian tengah mal. Begitu melihat model di bannernya, alis mata saya terangkat. Gadis muda ini sudah melakukan operasi joker smile. Sebuah bedah plastik yang melakukan sayatan di tiap ujung bibir demi membentuk senyum lebar ala joker. Serem, yak.

Lalu saya kembali ke khayalan saya, apa yang mau saya permak?

Walau mama saya galak, tapi dia masih sempat-sempatnya mengatakan bahwa saya dan kakak saya adalah gadis yang cantik. Rambut ikal panjang, bibir berbelah, bulu mata panjang nan lentik- ehem kebetulan yang disebut adalah yang menurun dari mama saya hehehe. Not to mention kulit putih dan hidung mancung. Well pujiannya rada bertambah jadi ledekan ketika saya memasuki masa sewindu jerawatan. Toh, walau saya bukan anak yang percaya diri sekali, saya menyadari diri saya cantik. Cuma, kalau jadi terkenal rasa ada yang ingin saya perbaiki ....

LASER WAXING sejak beranjak remaja, urusan bulu jadi masalah buat saya. Maklum bulu saya ada di mana-mana apalagi di kaki. Bersaing dengan abang saya. Dulu mama saya bilang bulu kaki itu akan rontok sendiri, seperti dirinya. Tapi rupanya hal itu tidak kunjung terjadi. Dicukur, makin tebal. Diwax, hadeuh males ke salon. Jadi rasanya kalau jadi orang beken, ingin menggunakan laser yang digunakan Victoria Becham untuk menghilangkan rambut di tubuhnya secara permanen. Ide ini sudah ada sejak saya SD, rupanya memang benar ada alatnya sekarang.

PERMAK KULIT WAJAH Dulu waktu jerawatan, ingin banget masuk ke sebuah salon yang kemudian keluar-keluar sudah mulus kinclong. sekarang sudah ga jerawatan lagi, tapi pori-pori wajah saya besar. Namun ketika bertambah usia, pori-pori yang dulu menjadi sebab muka saya seperti tambang minyak goreng bocor, malah menjadi pelembab alami. Cuma, kudu difacial sesekali lah biar ga komedoan.

KONSTRUKSI BADAN Pernah terpikir perlu ga konstruksi badan? Terutama ketika habis melahirkan ga jelas gini. Selamat tinggal masa kejayaan ketika kurus, perut rata, lengan atletis kaya Michele Obama, walau paha tetap aja besar. Tapi kayanya operasi plastik juga bukan jawaban permanen kalau soal body. Kalau ga olahraga, sama juga bohong. Yah, urusan olahraga perlu komitmen tingkat tinggi nih. *ngelirik bodyslender nganggur.

SULAM ALIS & BIBIR bentuk alis saya memang berantakan. Pendek garisnya tapi tebal, jadi kudu artistik dikit membentuknya. Oleh karena tidak telaten, saya lebih sering membiarkannya awut-awutan. Konon sulam alis bisa membuat alis lebih rapi tapi saya rada ga ngerti cara kerjanya. Saya pikir sulam alis itu terkait pencabutan alis dengan benang. Tapi kayanya bukan. Maklum, saya ga mau mengambil metode-metode yang ga syar'i seperti tato alis.
Hal serupa saya inginkan untuk bibir. Bibir saya hitam. Dulu sih ga. Bukan karena merokok, sudah ga merokok hampir 10 tahun. tapi memang ada orang bibirnya menghitam seiring usia. Katanya sulam bibir bisa menghilangkan hitam-hitam di bibir. Well, ada cara alami sih pakai madu. Again, malas dan pelupa hehehe ....

Kalau diperhatikan sih sepertinya saya bukan perlu operasi plastik, tapi perawatan di salon lebih intens hehehe ... Dulu saya pernah merasa galau, kok cantik-cantik begini ga punya pacar. (sombong kok galau). Saya melirik sembarang orang sambil berkata dalam hati, yang ga secantik saya saja bisa punya pacar. Yang menarik adalah, orang yang saya perhatikan ini duduk di kereta berdampingan dengan si cowo dan ada teman perempuannya yang lain. Jadi si cowo diapit dua cewe. Saya bisa tahu yang mana si pacar, walau sejoli itu tidak sedang mesra-mesraan. Well, yang pasti yang terlihat lebih cantik. Bukan fisiknya. Tapi sekadar jepit rambut manis atau mungkin semburat merah di pipinya. Hal yang kemudian membawa saya pada kesimpulan bahwa semua wanita itu cantik, terutama yang jatuh cinta.

Serupa dengan moto saya yang lain, bahwa semua orang bisa menggunakan pakaian yang sama, tetapi tergantung pribadi sendirilah yang kemudian mampu mengeluarkan kecantikan yang berbeda-beda. So, be beautiful, feel beautiful, act beautiful, coz women are the Gods of beauty ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar