Kamis, 17 April 2014

Pelaku Kejahatan Seksual Baiknya Diapain Ya?

Lagi ramai petisi menghukum pelaku kejahatan seksual seberat-beratnya. Saya belum menandatangani petisi tersebut karena sedang memikirkan apakah hukuman yang pantas bagi seorang pelaku kejahatan seksual.

Saya pun melakukan mind mapping. Halah. Yang saya pertanyakan adalah apa sih fungsi penjara? Mengurung orang? Then what? Makan gratis kok. Ga bakal mati kelaparan lah para napi itu walau katanya satu sel umpel-umpelan. Ini seperti memenjarakan mereka yang ngaku-ngaku nabi atau malaikat. Keluar dari sel, ya mereka masih ngaku, dijemput pula oleh pengikutnya. Ide tidak akan pernah mati walau terkukung penjara, Soekarno sudah membuktikannya. Sama halnya dengan nafsu. Penjara tidak akan mampu menghilangkan kemampuan si nafsu memerintah kelamin laki-laki.

Dan mungkin seharusnya diberlakukan hukuman yang tepat sasaran seperti pemiskinan para koruptor. Para koruptor tidak takut dipenjara, mereka takut miskin, makanya nyari duit melulu. Jadi apa yang ditakutkan para pelaku kejahatan seksual? Gue berharap jawabannya adalah disabilitas ereksi. Dan karenanya saya menyarankan bentuk hukuman sebagai berikut:

1. Santet. Bukankah sering kita dengar ada santet salah satu suku di Indonesia yang melibatkan disfungsi ereksi pria? Yang konon si kelamin itu tergantung di daun pintu dan tidak akan mampu ereksi selain dari pemilik daun pintu tersebut? Nah, mungkin para dukun santet itu perlu memodifikasi santetnya agar si pelaku kejahatan seksual hanya bisa ereksi kalau melihat pohon karet dibolongin.

2. Cambuk. Cambuk kelaminnya. Biar nyeri tujuh turunan. Korban kejahatan seksual itu harus menanggung beban emosional seumur hidupnya. Enak aja pelakunya keluar lima tahun penjara, petantang petenteng, tidak kurang satu apa pun. Yah, kalau ga bisa dikebiri, cambuk ajalah, tiap hari dua puluh cambukan selama masa penjara. Biar nyerinya selalu terasa setiap kali dia jalan.

3. Diasingkan. Ke pulau Komodo. Biar dimakan komodo. Doyan ga mereka?

Again, saya masih lebih suka ide mengiris kelamin dengan parutan singkong. Rada sadis yak. Tapi pemerkosa itu adalah orang paling sadis sedunia. Hingga saya bahkan bingung harus menghukumnya seperti apa. U_U

Tidak ada komentar:

Posting Komentar