Tanggal 21 Maret lalu, Malika berulangtahun yang ke-5. Usia
yang dijanjikan sendiri oleh ayahnya bahwa setidaknya sekali dalam hidup si
anak mengalami yang namanya perayaan. Saya sih sudah persiapan saja, tapi
berhubung sedang hamil besar malah jadi ga terlalu ambisius. Dalam bayangan
saya adalah apa yang harus saya persiapkan agar anak-anak yang menjadi undangan
ulang tahun Malika dapat terhibur. Saya harus menyediakan aktivitas apa. Saya
juga ga mau kesannya bikin perayaan biar dapat kado-walau dulu waktu kecil
memang itu modus saya, tapi ga pernah kesampaian. Maklum saya sebenarnya tidak
suka dengan konsep di mana tiup lilin dan potong kue jadi bintang utamanya,
kayanya kurang seru. Buat saya itu hanya alasan agar bisa berkumpul bersama
teman-teman.
Eh tumben si ayah punya ide yang sejalan sama pikiran saya.
Dia yang usulkan bagaimana kalau ulang tahun Malika sekalian aktivitas membuat
pizza di Domino’s. Saya sudah lama melihat poster tersebut, hanya saja dari
fotonya saya pikir untuk usia SD, bocah-bocah macam Malika belum boleh. Setelah
ditanyakan, rupanya di atas 3 tahun sudah boleh ikut dengan maksimal peserta 20
orang. Biayanya sekitar Rp40 ribuan sudah termasuk pajak. Cucok dong, ketika di
tempat lain justru minimal adalah 20 orang, ini malah maksimal. Kebetulan tempatnya
di Kalibata City juga kecil.
Program ini sebenarnya lebih sering digunakan sebagai tujuan
outing sekolah-sekolah ketimbang sebagai tempat perayaan ulang tahun. Makanya
ga ada embel-embel khusus ulangtahun.
Sebenarnya teman Malika banyak, kebetulan sudah beberapa
kali sekolah, jadi tamunya ya yang jarang-jarang ketemu saja. Semisal eks
teman-teman sekelasnya di Twinkers, anaknya teman-teman saya (itu juga ga semua)
dan saudara sepupu. Itu pun tidak semua saudara, karena saya perhitungkan
terkait jarak dan waktu acara dimulai.
Kami sengaja pilih pagi sebelum Domino buka secara resmi,
yaitu jam 9 pagi. Terkait tempat dan biar tidak bercampur dengan pelanggan
lain. Kalau teman-temannya Malika kan tetangga juga, jadi bisalah datang
pagi-pagi. Maklum, sayang kalau sudah didaftarkan tapi ternyat tidak jadi.
Sayang pengalamannya. Yah, kalau sudah sering ke Kidzania mungkin ga masalah
kali yaaa ...
Akhirnya fix di angka 18 orang. Saya pikir sudahlah ga perlu
juga tambah banyak-banyak. Nanti
Malika bingung juga ini yang datang siapa
saja.
Dan alhamdulillah acara berjalan cukup lancar. Walau si Amy
datang belakangan karena masih sibuk sama kue hingga menit-menit terakhir dan
sapu-sapu rumah dulu. Walau ada juga yang ga bisa datang. visi misi
tersampaikanlah. Cuma saya jadi bingung, nanti Safir gimana ya?
Acara dimulai pukul 09.30, dengan Amy yang belum datang tapi
kuenya sudah, Kue dino permintaan Malika. Ga bikin yang aneh-aneh, ga ada
tenaganya. Jadi prosesi dululah. Tadinya sudah bingung siapa yang mau buka
acara, eh langsung diambil alih oleh tim Dominonya rupanya. Setelah itu segera
dipasangkan apron dan topi, di sini anak-anak mulai semangat. Setelah mendengarkan
tentang sejarah dan menu di Domino’s, anak-anak dibariskan lagi untuk cuci
tangan lalu kemudian masuk dapur. Wajarlah yang maksimal 20 orang, dapurnya
kecil ajah. Kalau berdasarkan cerita Malika sih bisa lihat kulkas yang gede dan
dingin banget, tapi baunya aneh.
The fun part adalah menaruh topping pizza. Itu dilakukan
setelah dari dapur. Setiap anak diberi dough pizza yang sudah diolesi tomat dan
beberapa mangkuk pizza. Jadi deh kita bikin berantakan. Setelah itu dipanggang
di oven. Gara-gara lihat makanan, jadi keburu laper dah Malika hahaha .. .Ga
mau makan sih tadi pagi. Safir yang overexcited sejak pagi, malah kalem-kalem
gitu di acara. Halah.
Pizza mini datang begitu juga pizza besar bagi para orangtua
yang juga laper nungguinnya haha .. Pizza besar tambahan yang sengaja kami
pesan memang ga bisa keluarin lebih cepat karena kan ada kunjungan anak-anak ke
dapur jadi semua oven mati. Oleh karena ukuran botol minuman yang dijual rada
ga friendly, saya jadi menyediakan gelas-gelas kecil lagi, itu pun yang beliin
teman saya hahaha. Pada ga tega lihat bumil jalan-jalan. (thank you, xoxo). Ga Cuma
dapat pizza tapi juga dapat sebotol greentea, sertifikat, apron dan topi boleh dibawa pulang.
Suvenirnya kurang cihuy menurutku, tempat pinsil dan penggaris, tahu gitu saya
tambah lagi hehehe .... yah maap deh teman-teman, next time yaaa ....
Eh belakangan saya baru tahu, karena saya tanya pada teman
apakah anaknya sakit karena sepanjang acara dia terlihat pucat. Rupanya dia
eneg liat pizza. Oh my God. Si Hery sih juga eneg liat roti berdaging tapi ga
masalah sama pizza jadi saya pikir ini pilihan yang aman. Aduuuh ... maafkeun
ya, Naaak ...
Nah sekian kunjungan ke tempat pizza, next? Ga tahu deh. Mari
kita cari ide seru lainnya.
Waaa kayanya seru, jaman aku kecil kok ndak ada beginian sih ya hahhaa pengen pizza-nya Domino's deh mak, di Malang ndak ada T_T
BalasHapusHahahaha iya, aq jg ngiri ... Ayo bikin sendiri, mak, lumayan peluang bisnis ...
HapusGood idea nih mak...seru juga kayaknya ya..okeh dicatet buat ide ultah anak2 hehe
BalasHapusNanti kalau ada ide2 lain, dibagi juga ya mbaa =D tq 4 stopping by
Hapus