Hamil pertama dan kedua, yang namanya baby blues baru hinggap
di minggu pertama pascamelahirkan. Eh, dilalah, di hamil ketiga, gejala baby
blues itu datang lebih awal. Lebih tepatnya ketika usia kandungan menuju 8
bulan.
Awalnya saya bingung sendiri, kenapa ketika saya lagi galak
sama anak-anak air mata juga turut berjatuhan. Lalu saya pikir dengan logika
sok-sok an Fisika. Oleh karena ketika galak, perut menegang sehingga juga
menekan kantung air mata. Well, agak jauh ya rutenya hehehe ... Kalau ada
ketidaksepahaman sama suami lalu jadi ngomel-ngomel, langsung banjir deh
matanya. Saya ingat-ingat lagi, kok kaya lagi baby blues ya? Emang ada ya baby
blues sebelum melahirkan? Semacam early baby blues gitu?
Rupanya, menurut www.beyondblue.au , baby blues adalah
gejala depresi yang bisa dialami selama masa kehamilan dan pada awal menjadi
orangtua. Oalah, ternyata memang ada yang terjadi selama hamil. Obatnya apa, ya?
Belajar dari kehamilan satu dan dua, ga pakai obat apa-apa sih
selain jalanin aja. Menjalani sambil terbingung-bingung, ternyata saya depresi
juga ya, kirain sayanya saja yang aneh.
Sementara ini, yang lagi di depan mata sih adalah betapa banyaknya hal
yang harus saya kerjakan selagi menunggu kelahiran (yang in sya Allah sehat
walafiat dan lancar semua) di luar pekerjaan rumah tangga. Mulai buat to do
list lagi, berharap segera mencentrang satu per satu. Keep myself busy. As if I
have nothing else to do, hehehe .... Saya kaget juga ketika membuat to do list,
ternyata tugasnya sebanyak ini? Dengan berbagai subjek pula. Jangan-jangan saya
depresi karena mengabaikan tugas-tugas itu dan larut dalam lamunan-lamunan
emosional.
Baiklah kalau begitu, sepertinya saya juga harus mulai
pemanasan, pemanasan untuk rempong ketika mengurus tiga anak, biar ga
kebawa-bawa rasa ingin bobonya .... Semangat!!
banayk yang bercerita tenatng baby blues, atpi terus terang sesudah melahirkan anak pertama atau kedua tak merasakan apa-apa, enjoy aja
BalasHapusBerarti memang sudah positif semua dirimu, mak =D
Hapus