Pada Februari lalu, anak-anak ikut outbound. Sebenarnya sih itu acara dari TKnya Malika tapi karena saya sebagai pendamping juga bawa dua anak yang lain, jadi Safir pun saya daftarkan ikut biar ga bengong-bengong. Lagipula usianya bisa gabung dengan anak-anak playgroup dari TK nya Malika. Saat itu saya diminta menambah bayaran Rp135000,- untuk Safir dan sudah termasuk makan siang. Sedangkan saya hanya bayar Rp100000,- untuk HTM dan makan siang.
Outbond kali ini mengambil tempat di Kandank Jurank Doank Ciputat. Pagi yang hujan sudah menyambut kami saat kumpul di sekolah. Anak-anak diminta membawa jas hujan, makanan ringan tambahan, dan sepatu boot. Khusus untuk sepatu boot, saya tanya lagi ke gurunya wajib atau tidak. Maklum, saya harus beli dua pasang nih, dan harga boot kan ga murah. Karena kata gurunya itu hanya bersifat menyarankan, saya tanya ke anak-anak sekiranya mereka mau ga si opsi sepatu boot diganti sepatu karet yang murah meriah itu. Lagipula saya sudah tahu di tempat-tempat seperti itu, anak-anak saya lebih suka ga pakai apa-apa. Dan mereka setuju dengan sepatu karet murah meriah, yes!
Pagi yang hujan sudah menyambut kami di sekolah. Saat perjalanan saya khawatir juga dengan cuaca. Begitu sampai di sana, dengan jalur akhir yang sempit banget buat bus segede gambreng itu, hujan berhenti.
Sebagai pemanasan, tiga fasilitator memimpin permainan dalam satu kelompok besar. Setelah 15 menit baru dikelompokkan sesuai kelas; TK B, TK A2, dan PG. Safir yang sedari awal nempelin kakaknya melulu jadi terpisah deh hehehe ... Tak hanya itu, anak-anak diminta melepaskan alas kaki. Nah, kaaan ... Ga perlu-perlu amat kan boot-nya.
Begitu anak-anak dibawa ke arena outbound, para ibu dan pendamping melakukan kegiatan outbound ringan dipandu oleh salah satu instruktur. Nah, karena ga bisa memonitor anak-anak jadi reportasenya berdasarkan laporan ibu guru dan anaknya ya ...
MALIKA
"Malika, bu ... Ya ampuuun ..." kalimat pertama yang dilontarkan gurunya saat melihat saya.
Saya sudah terbayang apa yang sudah dia lakukannya.
Saya sudah terbayang apa yang sudah dia lakukannya.
"Ga ada takutnya. Masuk sawah langsung ciprat-cipratin kaki."
Sesi pertama Malika adalah memandikan kerbau, memberi makan, lalu menanam padi. Semua dalam satu area yang berdekatan. Setelah itu mereka lanjut naik perahu ban.
"Waktu di perahu, aku cemplungin aja kaki ke air."
Lalu beranjak ke kolam ikan kecil, disuruh ambil ikan dari kolam.
"Ikannya ga keliatan, jadi aku ambil aja yang di ember. Katanya disuruh masukin lagi ke kolam." Pas di sini, ini anak sudah kuyup dari atas sampai bawah.
Sesi terakhir adalah flying fox.
"Wah pas meluncur seru banget. Aku teriak kenceng-kenceng. Aaaaaaaa!!!"
Lain kakak lain adik.
SAFIR
"Bu, Safirnya takut, bu." Lapor seorang ibu guru pada saya.
"Bu, Safirnya takut, bu." Lapor seorang ibu guru pada saya.
"Dia dieeem aja. Pas flying fox. Saya tanya, 'Safir takut?'. Dia angguk-angguk, terus tandem deh sama saya. Pas mandiin kerbau juga begitu."
Kebetulan saya sudah menghampiri Safir saat sesi di kolam ikan dan benar saja dia jadi tidak mau naik perahu, minta ditemani. Padahal di saat yang bersamaan, kakaknya mau flying fox. Emaknya perlu motret niy ^^ jadi yah suds saya tinggal saja, biarlah dia marah daripada jadi kumat manjanya.
"Waktu di flying fox, aku liat sungai di bawah. Aku pikir mau mati. Langsung aku lecek baju ibu guru (pegang erat-erat maksudnya)."
"katanya tadi Safir diam saja karena takut," pancing saya.
"Aku bengong-bengong aja tadi. Nyari-nyari 'mana kakak, mana kakak'" Maklumlah ya, dia ga kenal siapa-siapa di kelompoknya.
Rupanya kelompok PG ini rada apes, sesi pertamanya justru flying fox. Ya iyalah pada jiper ^^'
"Tadi pas nyari ikan aku bingung nangkepnya. Makanya aku buang-buangin air keluar kolam, biar kering." Eaaa mau sampai kapan?
"Trus pas naik perahu aku lecek bajunya Pak Ali. Aku kira ada buaya."
"Safir naik kerbau juga, ga?" tanya saya.
"He eh, tapi aku cium bau pup."
"Memang kamu duduk di depan, di tengah, atau di belakang?"
"Paling belakang." Ya iyalaaaaah ^^
Setelah semua sesi selesai dijalani, giliran saya yang dilatih. Pas memandikan anak-anak, pancurannya banyak. Ada yang di dalam ruangan, ada yang di luar ruangan. Saya pilih di luar biar ga kepleset, berhubung saya sambil bawa bayi di gendongan. Anak pertama selesai mandi, cus ganti baju. Eh pas ganti baju, hujan turun sederas-derasnya. Safir yang dah kuyup juga lagi di pancuran. Kedinginan pula. Akhirnya sambil tutupin kepala si bayi, saya sabuni Safir dan menyuruh Malika mengikuti para ibu-ibu ke tempat istirahat. Hujan-hujanan memakaikan bajunya Safir, lalu hujan-hujanan pula ke tempat istirahat. Mantap nih pilek baru mau sembuh, alamat kumat lagi. Tapi saya masih bertahan. Setidaknya hingga acara selesai, anak-anak diberi suvenir sekantung ikan mas kecil yang mati dua hari kemudian.
Well, it was fun, right? Bahkan dua minggu setelahnya ada cerita baru. Saya sakit hahaha ...
Jadi yang mau ke Kandank Jurank Doank ga rugi loh. Bayar Rp135000,- bahkan sudah termasuk donasi untuk kelas menggambar di sana yang diadakan setiap hari Minggu pagi. Tuh, kaaan. Ga sia-sia kan saya kehujanan hehehe
termasuk murah dengan harga segitu tapi seru banget, belum pernah ke sana. Tapi pernah nyoba flying fox, serem sih :D
BalasHapusIya, murah meriah memang. Flying fox itu seruuu ... Walau saya pernah nabrak hehehe
HapusTiketnya gak seberapa mahal, tapi seru ya. Apalagi bisa naik kebo, jarang2 jaman skrng liat kebo :))
BalasHapusMungkin saya baru bis ajak anak saya kesana kalau agak gedhean hihihi
Haha iya, kalaupun lihat kerbsu sdh mau disembelih alias idul adha hehehe ...
Hapusasyiik banget, yang di sungai itu gak takut nyebur, sungainya dalam gak???
BalasHapusGa dalam sih, selutut orang dewasa .. Anak saya nyemplung ke situ soalnya ^^
Hapuskebonya ngigit g mbak?? :D
BalasHapus