THE CONCERT, BABY ....
Ketika Ditta datang, VIP mode on. Baru deh kelakuan diatur
sesuai pengunjung konser hahaha ... Ngantri di stan samsung, rela dengerin tiga
info produk demi pin-pin member YG Family. Berfoto dengan latar poster konser
itu hingga akhirnya mengantri masuk.
Ketika mengantri, saya baru sadar. Saya sudah kadung beli
banyak snack untuk sekadar oleh-oleh buat anak-anak, karena tahu ga bakal bisa
ke mana-mana. Lha, di konser kan ga boleh bawa makanan. Akhirnya saya bongkar
tas saya, masukkan kantung besar snak di bagian dasar lalu sumpal dengan baju n
bantal travelingku. Begitu dibuka, keamanannya dah males lihat bantal pink itu
hehehe...
Sayang saya dan Ditta juga satu temannya berbeda lokasi
nonton. Saat terpisah, saya menyempatkan selfie di salah satu balkon yang
menghadap panggung. Saya agak malu-malu ketika ada yang menawarkan diri
membantu selfie padahal bukan panitia juga. Kasihan kali lihat betapa jadulnya
niy hp ga bisa mirror hehehe ....
Sebenarnya dari posisi, mungkin posisi saya paling sial.
Lantai tiga di baris terakhir. Itu ujung banget. Dibanding dua tahun lalu,
posisi sekarang itu berpuluh-puluh kali jauhnya. Tapi itulah yang terbaik,
terlebih waktu itu saya belum tahu sedang hamil, kan. Jadi ini aman juga
nyaman. Saat konser dimulai saya menggabungkan pandangan 4 meter dua tahun yang
lalu dengan euforia yang saya rasakan di balkon teratas itu.
Serius deh, dua tahun lalu itu saya kaya salah mau joged
karena semua orang berebut merekam. Di atas sana, puas-puasin deh joged,
istirahat pada grup-grup atau lagu tertentu-inget perut, tapi ga pernah diam
kalau Bigbang muncul. Kebetulan saya punya tetangga yang keren. Orang di sebelah
saya juga ga berhenti joged dan turut bernyanyi sekeras mungkin. Dia keren
banget.
Dan selagi konser itu saya sempat-sempatnya garuk-garuk
kepala saat beristirahat dan melihat penonton di depan saya merekam konser
tersebut. Itu mah biasa. Yang ga biasa adalah dia langsung share ke youtube. Oh
my God, secepat apaan siy internet di sini? Gue unggah video nyanyi di warnet
aja kudu tunggu 15 menit. Lha dia dari handphone! Pantaslah banyak yang sutris
pas balik ke Jakarta kalau habis tinggal di luar negeri.
Konser itu sendiri? What can i say? Bisa lihat Bigbang plus
2Ne1 plus Psy plus Epic High plus Winner itu dah menu banyak buat saya. Pokoknya
closure yang tepatlah. Sesuai judulnya, Family Concert, saya terharu dengan
cara setiap grup berkolaborasi atau menyanyikan single grup lain tanpa
kehilangan greget. 2Ne1 ga Cuma bikin yang cowo-cowo keringetan tapi juga
penonton cewe. Energik binti seksi. Angkat jempol buat Psy yang walau hanya dua
lagu yang kita kenal, dia tetap cool n confident, bahkan aksi para dancernya
yang paling keren. Inilah namanya entertainer.
Tentu saja saya paling ngakak ketika Bigbang nyaris memarodikan lagu
2Ne1. Serius tapi ga serius. Suara TOP ga ada sumbang-sumbangnya padahal I mean
itu TOP kok ya joged gemulai gitu tapi ga asal-asalan. Formasi Bigbang ini
sebenarnya ga lengkap karena di malam seharusnya pergi ke Singapura, Seungri
mengalami kecelakaan mobil usai menghadiri acara. Inilah risiko jadwal padat n
ga pakai sopir. Ada-ada aja dah, untung bukan bias gue. Karena mepet waktunya,
jadi bagian nyanyinya digantikan bergantian oleh Taeyang dan Daesung, atau
kadang dibiarkan saja. Saya pikir ga ada bedanya tanpa Seungri, tapi ternyata berasa juga. Aih jadi kasihan, mana jadi
tersangka lagi.
Walau Cuma dari bigscreen, I was happy. Tiga jam konser ga beranjak sama sekali saya
dari bangku. Dan yang lebih menyenangkan lagi adalah ketika ada teman untuk
berbagi cerita konser yang terjadi barusan. Konser pertama dan kedua saling
melengkapi menurutku. Dan saya bersyukur bisa mengalaminya. walau kalau ditengok dari usia rada telat hehehe.
Ada untungnya juga saya bareng Ditta, karena jadi punya
pengalaman nungguin para performer itu keluar dari gedung di pintu belakang. Maklum
dia stalker. Cuma karena bawa buntut jadi rada ga sukses stalkingnya hehehe
maaaaaf .... Awalnya grup Winner yang
lewat, trus 2Ne1, baru kemudian Bigbang. Kelihatan sih, yang senior diantarnya
pakai sedan mewah. Yang junior pakai van. Tapi vannya juga mewah sih. Ada sedih
tapi gimana gitu ketika melambaikan tangan pada mobil yang diisi TOP. Pengennya
sih lari-lari gebukin mobilnya sambil teriak, “this is your baby!!!” ah tapi ga
usahlah ya. Ntar yang di rumah gimana dong?
MALAM DI SINGAPURA
Saya memang akhirnya memutuskan mengikuti ke mana Ditta dan
temannya pergi karena saya batal bertemu teman SMU saya yang memang menetap di
Singapura. Awalnya ingin mampir ke Gardens by the Bay di dekat Marina Bay tapi
ketika mampir di Clarke Quay untuk mengambil tas teman-teman saya itu di sebuah
penginapan, kami menghabiskan waktu lebih lama karena mereka lupa jalannya,
hahahaha ...
Senangnya jadi blogger adalah ketika terjadi sesuatu yang
tidak sesuai rencana otaknya langsung berteriak, yes another story in my blog!
Jadi walau langkah saya lebih lambat karena lelah dan lapar dan kaki yang sakit
karena sepatu yang salah beli, saya menikmati saja berjalan-jalan di malam
Singapura. Kadang teringat daerah Thamrin-Sarinah, lalu teringat daerah Mangga
Dua-Kemayoran. Malah walau tertinggal jauh, saya sempatkan berhenti untuk
mengambil gambar, setelah itu segera berlari karena angka di lampu merah kian
menipis.
Akhirnya ketemuu ... dan kami ikhlaskan tidak ke taman.
Langsung ke bandara aja. MRT masih penuh orang saat itu. Makanya tidak
disangka-sangka ketika berhenti di Tanah Merah untuk kemudian transit, eh keretanya
sudah ga ada. Jiah, dua stasiun lagi. Ya suds, naik taksi. Lumayan dapat
pengalaman naik taksi. Taksinya bukan taksi fancy, kaya udah lama, kalau di
Jakarta mah dah kena blacklist. Dengan hiasan-hiasan patung di dashboard dan
supir dengan rambut putih berkuncir, kami aman tiba di Changi.
Tiba di Changi belum bisa melakukan imigrasi. Tutup. Jadi
kami segera mencari tempat makan. Sudah jam setengah satu dan saya belum makan
dari jam 3, kebayang laparnya. Ngejogrok lah kami di McD. Makan paket burger
seharga SGD5 dan belum sempat otak memberi sinyal kenyang, saya sudah ngantuk
luar biasa.
Setelah beberapa lama di sana, bosan melihat para wajib
militer berkeliaran bawa senapan gede-gede yang konon bertugas membangunkan
orang-orang yang bobok di bangku, kami agak masuk ke dalam, mendekat ke bagian
tiket. Rupanya di dalam sana banyak juga yang menginap dan sudah meringkuk di
balik bangku-bangku panjang dengan selimut tebal. Mereka lebih pengalaman
kayanya.
Saya ga pede kalau harus ke balik bangku, jadi yah di atas
bangku panjang itu saja saya sekadar mengistirahatkan mata hingga pukul 4. Saya
baru tahu loket tiket dibuka 4 jam sebelum penerbangan. Begitu dapat tiket baru
deh bisa merasakan fasilitas yang lebih manusiawi. Pijat gratis sama Lee Min
Ho, eh ga deng, Cuma mesin bergambar Lee Min Ho, sarapan di Kleeney dan
mengecharge handphone. Kami sudah selangkah lagi menuju pulang. Sedikit demi
sedikit menggeser folder memori konser ini ke suatu tempat istimewa yang
mungkin akan sangat jarang dibuka.
PULAAANG
Yak saya pulang naik tigerair. Perjalanan pulang terasa
singkat. Tak sesingkat kala menunggu Damri arah pasar minggu. Uang Singapura
saya tersisa SGD10. Hei I made it! Cuma keluarin SGD50! Wuhuuu ...
Dan pulang dengan menebak tepat bahwa akan menemukan dua
bocah yang lagi nonton di jam hampir makan siang tapi belum pada mandi plus
cucian piring yang tak berubah tingginya di bak cucian hehehe ... Yuk, marii
....
PS: thank you suami, thank you yaw-yaw, n thank you Ditta :D
Wahh bener2 pengalaman yang berguna bagi saya! Karena rencananya saya juga mao ke singapura utk nonton konser idola saya, hahaha. Kalo boleh tanya, itu selama 2 hari beneran habis 50 dolar?
BalasHapusWahh bener2 pengalaman yang berguna bagi saya! Karena rencananya saya juga mao ke singapura utk nonton konser idola saya, hahaha. Kalo boleh tanya, itu selama 2 hari beneran habis 50 dolar?
BalasHapusMbak kalo boleh tau ngantri masuk venue nya kayak gmana? Aman ga buat ibu hamil? Desek2 an n nunggu lama ga, krn rncnanya aq mau nonton konser bts n kira2 aq hamil bulan ke 6 pada saat konser itu. Makasiiih..
BalasHapusWaah senangnya mau nonton ... soal ngantri venue ga desak2an siy, tp emang ngantrinya beneran, ga boleh ada yg nyerobot. Pintu masuknya cuma 1 yg dibuka. Awalnya sempat ga kebayang bisa kelar antrian jam berapa krn panjang bgt, cuma di tengah2 sempat ada berubah haluan jadinya malah cepat. Mgkn sekuritinya dah diburu harus mulai konser. Kalau mulainya jam 6 an itu aman krn sudah tidak panas.
BalasHapus