Banyak kejadian kenabian yang melibatkan air di dalamnya, salah satu yang paling populer adalah air zamzam, air yang muncul ketika dijejakkan
oleh malaikat Jibril di dekat bayi Ismail yang menangis. Air zam-zam itulah
yang menjadi sumber berkembangnya suatu daerah gersang bin bergurun bernama
Mekkah.
Air zam-zam adalah salah satu bukti kebesaran Allah Swt. sejak
zaman nabi Ibrahim. Dipergunakan jutaan liter per harinya, tetapi air zam-zam
tidak pernah habis. Tak hanya itu, orang yang meminumnya pun akan merasa sangat
segar. Sifat yang kurang lebih sama dengan ASI. Kebayang kan bahwa seorang bayi
bisa bertahan bahkan tumbuh besar hanya dengan ASI selama enam bulan pertama
hidupnya. Namun tentu saja harus pula didukung dengan asupan nutrisi yang baik
oleh si ibu menyusui. Tak jarang, dalam kelompok ibu-ibu sering bercanda bahwa
fase menyusui di 6 bulan pertama adalah tak ubahnya sapi perah, makan banyak
minum banyak demi ASI melimpah.
Lalu bagaimana ketika bulan ramadhan tiba? Islam sangat
menganjurkan untuk menyusui anak hingga usia anak mencapai dua tahun. Setidaknya
ada dua bulan ramadhan yang akan dilewati. Agama Islam memang tidak membebani
ibu hamil dan ibu menyusui dengan kewajiban berpuasa sekiranya hal itu akan
membahayakan keselamatan bayi. Namun, menurut para konsultan ASI, produksi ASI
itu tergantung niat dan kepercayaan diri. Seperti ketika Rasulullah dan tentara
memenangkan perang Badar, saat itu mereka semua tengah berpuasa, tapi tekad
yang ikhlas karena Allahlah yang membawa mereka ke kemenangan.
Begitu pula dengan menyusui saat berpuasa. Jika niat yang
kukuh dan kepercayaan diri yang tinggi, ASI tidak akan berkurang walau si ibu
menjalankan ibadah puasa. Meski begitu, ada pula anjuran untuk berpuasa saat
menyusui ketika si bayi sudah berusia enam bulan karena sudah ada asupan lain.
Berangkat dari pengalaman pribadi dengan dua anak sebelumnya,
masing-masing memiliki problematikanya sendiri-sendiri. Anak pertama berusia
menjelang 6 bulan, ketika lambungnya mulai melakukan persiapan MPASI sehingga
permintaan ASI melonjak pesat. Fisik yang lelah karena puasa dan saat itu masih
bekerja dan harus terjebak macet berjam-jam tanpa minum bahkan setelah waktu
berbuka mengakibatkan ASI berkurang. Syukur alhamdulillah dengan beberapa hari
meliburkan diri dari puasa, si sulung lulus 6 bulan full ASI. Sedangkan anak
kedua lain lagi. Bukan anaknya yang kekurangan ASI, melainkan sayanya yang
kekurangan nutrisi sehingga beberapa kali membatalkan puasa karena sakit. Syukurnya
usianya sudah lebih dari 6 bulan. Ketika anak ketiga, saya malah baru tahu
bahwa konsumsi air yang harus diminum ibu menyusui adalah tiga liter air putih.
Hanya air putih. Air-air berwarna lainnya tidak termasuk dalam target tiga
liter tersebut. Lagipula menurut hadits yang dianjurkan untuk berbuka setelah kurma adalah air putih karena itulah yang murni.
Nah, berbekal pengalaman sebelumnya, saya lebih optimis
berpuasa sambil menyusui anak ketiga walau usianya baru dua bulan. Pertama,
saya sudah punya stok ASIP. Kedua, si bayi tidak mengalami kesulitan dalam
pertumbuhannya, jadi puasa sebulan dikurangi jatah datang bulan, harusnya tidak
memberatkan.
Meski begitu, tetap saja harus ada strategi agar ibu
menyusui tidak dehidrasi seperti pengalaman saya sebelumnya saat berpuasa
dengan mencapai target tiga liter tersebut. Itulah yang diusung AQUA dengan
metode 2+4+2, 2 gelas saat berbuka, 4 gelas sejak tarawih hingga menjelang
sahur, 2 gelas terakhir saat sahur. Meminum air dalam jumlah banyak sekaligus
justru mengurangi optimalisasi tubuh dalam menyerap nutrisi dalam air. Akhirnya
kita mengalami beser di pagi hari dan kehausan sangat ketika siang menjelang.
Apalagi kalau sambil menyusui, rasanya tenggorokan kering seketika.
Alhamdulillah dengan mematuhi metode 2+4+2 ini, hingga
menjelang 10 hari terakhir Ramadhan, ASIP saya nyaris utuh. Jarang sekali
digunakan.
Bagi ibu menyusui, metode ini tentu harus melibatkan ayah
ASI. Ayah ASI bertugas sebagai pengawas saat waktu antara tarawih hingga
menjelang sahur, jatah air putih sudah terpenuhi. Bagaimana? Pastikan ada AQUA
di dekat tempat tidur si ibu, sehingga mudah dijangkau setiap kali si ibu usai
menyusui bayi yang masih terbangun di tengah malamnya. Sediakan selalu di meja
makan, di lemari pendingin, di dapur, di ruang tamu ... dalam bentuk galon, gelas,
botol 500ml, botol 1500ml, botol travelling, pokoknya segala jenis botol yang
dikeluarkan AQUA, sediakan, agar istri selalu ingat untuk minum. Males kan
tengah malam bangun untuk menyiapkan sahur eh ga ada air.
Tentu saja sekali lagi perlu diingatkan bahwa niat dan
kepercayaan diri berperan besar pada pasokan ASI. Adalah hormon oksitosin yang
memicu produksi ASI, oleh karena itu jangan membebani diri dengan banyak
pemikiran. Cukup ingat metode 2+4+2. 2 gelas saat berbuka, 4 gelas sejak
tarawih hingga menjelang sahur, dan 2 gelas saat sahur. Jika dibawa santai dan menyerahkan segalanya
pada Allah, in sya Allah produksi ASI akan tetap lancar dan si bayi tetap baik
pertumbuhannya.
Waah alhamdulillah ya ASInya melimpah saat berpuasa..
BalasHapusiya alhamdulillaaah ... awalnya sempat ga pede :D
Hapus