Kalau dipikir-pikir enak juga ya punya saudara atau teman yang asli daerah tertentu. Jika sedang ada rezekinya bisa jadi alasan untuk keluar kota bareng keluarga. Kali ini, tujuan pernikahan di Semarang. Ini kali kedua datang ke Semarang untuk alasan pernikahan. Dan sudah tiga kali saya ke Semarang, hanya saja baru kali ini saya menginap di hotel.
Suami yang carikan. Urusan hotel memang saya serahkan padanya. Urusan saya adalah apa yang harus dibawa selama beberapa hari di Semarang. Mana yang lebih ribet? Ah, ga usah dihitung hehehe.
Metro Hotel Semarang terletak di Jl. Haji Agus Salim 2-4 Semarang 500139. Secara posisi, hotel ini berada di persimpangan. Di depannya ada pasar Johar dan tidak jauh dari situ ada Masjid Agung Semarang (beda loh ya dengan Masjid Agung Provinsi). Alasan suami memilih di situ adalah walau letaknya sebenarnya ujung ke ujung dari lokasi pernikahan yang berada di daerah Sumurboto atau biasa disebut bagian atas atau Selatan Semarang, tetapi kami akan pulang menggunakan kereta pada minggu pagi. Nah, karena pagi-pagi banget, ga mau lah kita ketinggalan kereta macam di Bandung tempo hari. Maklumlah bawa bocah-bocah. Nah, hotel ini tidak jauh dari Stasiun Tawang, pakai becak pun bisa. Sebenarnya ada sih hotel di seberang stasiun Tawang, tapi daerah di depannya suka banjir rob dan akses ke tempat wisatanya ga semudah di Metro Hotel.
Metro Hotel adalah salah satu hotel tertua di Semarang, jadi maklum gedungnya jadul. Beda jauh dengan banyak sekali hotel baru di Semarang yang dari desainnya sangat modern. Lampu luarnya dominan kuning, temboknya coklat, jadi yah sephia gitu deh. Interior lobinya lebih banyak menggunakan pendekatan Tionghoa ketimbang Belanda. Namanya juga Semarang.
Kami mendapat kamar superior karena diketahui membawa dua anak. Harganya Rp398000,- per malam (sudah termasuk tax kayanya). Begitu kami masuk ke kamar 2224 itu, saya cukup terkesan. Yah, walau katanya hotel tua tapi baunya ga tua. Bahkan ketika saya leyeh-leyeh di karpetnya pada dini hari sambil nge-net, ga tercium sedikit pun bau apek.
Lagi-lagi kami mendapat kamar hotel yang ukurannya lebih besar dari unit kami di Kalibata (itu mah tempat saya aja yang kekecilan). Ada satu tempat tidur ukuran gede banget. Dan sebuah sofabed. Tadinya suami akan tidur di sofa, tapi karena kasurnya pun lebar, kita berempat muat loh tidur di situ dan masih terasa lega. Beda ya bo, sama di rumah. Aih noraklah saya.
Kamar mandinya cukup praktis alias sempit. Pas bathtub, kloset dan wastafel. Emang dicari hotel yang ada bathtubnya, buat hiburan anak-anak.
Yang saya suka dari hotel lama adalah, AC nya ga kelihatan. Jadi saya ga perlu lihat boks AC karena mereka menggunakan AC tanam. Awalnya malah bingung bagaimana mengatur suhunya karena dingin banget. Ternyata dipasang di suhu 5 derajat Celcius, eh bujug. Ketika sudah dinaikkan ke 25 derajat Celcius pun saya kedinginan pada dini hari. Ya suds, saya matikan saja. Dan dinginnya masih mengendap hingga siang.
Penempatan lampunya juga efisien. Jadi yah ga model minimalis modern yang bentar-bentar pasang lampu kecil. Maklum, agak bete kalau terlalu kekuning-kuningan. Yang rada ga sepakat sih channel tivinya. Pakai kabel tv sih, tapi sedikit. Disney pun tak ada. Starworld apalagi. Adanya channel dewasa seperti HBO dan FOX. Nah yang ini masih mending di rumah deh walau remotenya lagi rusak hehehe ....
Sayangnya, karena mendapat kamar di lantai dua, view dari jendela yang lebar itu ga cantik. Terlalu dekat dengan kanopi hotel. Sehingga pandangan kami setara dengan tinggi kabel-kabel listrik yang melintang di jalan. Padahal kalau dari sisi, ini sisi yang tepat untuk melihat matahari tenggelam.
Secara umum menyenangkan lah. Hanya sempat kejadian salah informasi, dikiranya kami hanya menginap semalam, jadilah kami tidak bisa mengakses kartu kamar usai pulang jalan-jalan. Saya sendiri tidak sempat mengeksplor bagian lain dari hotel ini karena mengambil paket nonbreakfast.
Tempat ini rupanya juga dijadikan tempat acara wisuda. Mungkin ruang serba gunanya cukup luas untuk itu.
Oh iya, ada satu kejutan. Saat check out, kami ga jadi naik becak karena hotel memberikan pelayanan antar ke stasiun. Gratis. Aih, terima kasih.
Bolehlah balik lagi ke sini ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar